JAKARTA, KOMPAS.com - Ban mobil memiliki kode produksi di bagian dindingnya yang bisa dibaca oleh siapa saja. Kode tersebut kerap dijadikan patokan setiap orang ingin membeli ban di toko.
Bahkan tak jarang pembeli sengaja memilih ban yang memiliki tahun produksi tua agar mendapatkan potongan harga.
Hal itu memunculkan pertanyaan, memangnya ban ada masa kedaluwarsanya? Kok, toko sampai memberikan potongan harga terhadap ban yang memiliki kode produksi tua.
Baca juga: Begini Cara Membaca Ukuran Ban Mobil, Jangan Sampai Salah
Mekanik Shop & Drive Pondok Bambu Alfityan Iqbal, mengatakan potongan harga itu ditujukan agar barang tersebut cepat keluar karena ban sebenarnya memiliki masa kedaluwarsa.
“Tujuan dikasih potongan harga itu intinya sih biar cepet keluar tuh barang, yang pasti semakin tua usia ban bakal lebih cepat mengeras, karena masa hidup ban biasanya hanya sampai 5 tahun, itu saran dari pabrikan ya,” ucap Iqbal kepada Kompas.com, Selasa (1/11/2022).
Dia mengatakan pihak toko sudah memahami kondisi tersebut, sehingga biasanya memberikan potongan harga yang cukup besar agar ban tersebut cepat laku.
Baca juga: Ketahui Ciri-ciri Ban Mobil Harus Segera Diganti
“Banyak orang malah mencari ban yang memiliki kode produksi tua, agar mendapat potongan harga, karena biasanya kembangan ban tetap masih bagus tidak ada cacat, hanya saja produksinya sudah lama,” ucap Iqbal.
Soal keamanan bila menggunakan ban dengan kode produksi tua, Iqbal mengatakan tetap aman-aman saja hanya masa pakai ban biasanya akan lebih cepat aus.
“Kembali lagi dengan rekomendasi usia ban yang hanya 5 tahun, mungkin saja bila sudah melewati usia tersebut karakter ban menjadi berbeda, bisa kurang nyaman, cepat aus dan sebagainya,” ucap Iqbal.
Baca juga: Cek Harga Ban Mobil per Oktober 2022
Jadi, ban memang memiliki masa kedaluwarsa namun cukup panjang yaitu sekitar 5 tahunan. Itu pun, ban masih bisa dipakai dan tetap aman saat digunakan untuk berkendara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.