SEMARANG, KOMPAS.com - DFSK jadi produk mobil yang memberikan warna baru di dunia otomotif Tanah Air.
Produk-produknya hadir menawarkan fitur dengan harga yang bisa dibilang berani bersaing melawan rival-rivalnya dari merek Jepang.
Sayang, banyak pecinta otomotif yang meragukan soal masalah purnajual dari kebanyakan merek asal China yang tak sebaik produsen Jepang.
Konsumen juga banyak yang mencemaskan soal durabilitas kendaraan, ketersediaan komponen, hingga mindset perbaikan yang sulit.
Lantas apakah benar demikian?
Baca juga: Alternatif Mobil Keluarga, Cek Harga Wuling Cortez Bekas di Semarang
Kepala Bengkel DFSK Semarang Dani Sutomo mengatakan, perawatan keseluruhan komponen mesin, suspensi, dan transmisi sama saja seperti pabrikan lain.
"Sama, tidak ada perawatan khusus, yang sering terdengar itu kan persepsi lama, banyak yang menganggap mobil China performanya buruk, sering mogok atau suku cadang susah. Kita tetap jamin pelayanan terbaik kepada konsumen, baik penanganan darurat atau servis rutin berkala," kata Dani kepada Kompas.com, Senin (31/10/2022).
Menjawab keluhan seperti kerusakan yang tidak wajar, menurut Dani, jenis-jenis masalah yang ditangani hingga detik ini terbilang relatif normal.
Jika dikategorikan berdasarkan level, tidak ada penyakit kronis, tercatat beberapa kasus yang menyebabkan mobil tak bisa di starter hanya karena sensor rem macet.
"Kerusakan elektrikal kendaraan tergolong normal, cuma sensor rem yang macet. Beberapa kasus Glory 580 gagal starter karena mekanisme kerja harus di awali menginjak pedal rem. Sensor rem fungsinya ganda sekaligus terhubung modul starter," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.