JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar mobil bekas diakui masih menjadi alternatif untuk mendapatkan suatu kendaraan bermotor keluarga pribadi berharga miring tanpa memiliki masa waktu tunggu yang lama.
Apalagi, pilihan di pasar tersebut kini sangat beragam, mulai dari jenis multi purpose vehicle (MPV), sport utility vehicle (SUV), sampai sedan mewah asal Eropa.
Namun, calon konsumen jangan abai dan asal tergiur dengan harga murah. Di bursa mobil bekas, harga biasanya bergantung dengan tahun pemakaian, lama pemakaian dan kondisi mobil secara keseluruhan.
Baca juga: Akibat Hujan Deras, Supercar McLaren Tabrak Beton di Surabaya
Maka, semakin murah harganya, calon konsumen perlu mempertimbangkan kemungkinan kerusakan yang akan memakan biaya lagi nantinya.
Chief Operating Officer (COO) Mobil88 Sutadi menjelaskan, calon pembeli yang tidak mencari tahu informasi tentang mobil membuatnya kurang terbekali dan mudah tergiur dengan harga mobil bekas yang miring tanpa tahu spesifikasi dan kondisinya.
"Pengetahuan calon pembeli tentang mobil sangat minim. Alhasil mereka tidak memeriksa kondisi bodi mobil bekas, jarak tempuh, mesin, kaki-kaki mobil dan sebagainya," ucap Sutadi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Calon pembeli tidak boleh mengabaikan kondisi mobil, baik interior, eksterior maupun kondisi mesin mobil yang akan dibeli. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan perbaikan yang membutuhkan biaya besar.
Baca juga: Jawaban Resmi Hyundai Indonesia Soal Baterai Ioniq 5 yang Bermasalah
Jika memang kurang paham terkait mesin, pembeli bisa mengajak orang lain yang lebih paham untuk membantu memeriksa kondisi mesin mobil bekas sebelum dibeli atau dibawa ke bengkel langganan.
Kemudian, perhatikan juga kelengkapan surat-surat kendaraan seperti BPKB, faktur dan Form A dari mobil bekas. Menurut Sutadi, calon pembeli mobil bekas kerap abaik memeriksa kelengkapan surat kendaraan.
"Belilah mobil bekas di showroom atau penjual yang terpercaya. Banyak-banyak mencari tau dengan ahlinya, terutama di bidang used car sebelum memutuskan membeli mobil bekas," ucap Sutadi.
Hal senada juga diungkapkan, Co-Founder Carro Aditya Lesmana, yang mana menurutnya, harga yang ditawarkan merupakan cara mudah untuk mengetahui rekam jejak kendaraan tersebut.
"Membeli mobil tidak bisa disamakan dengan belanja baju atau makanan karena uang yang dikeluarkan besar. Sehingga, patut dipertimbangkan agar tidak menyesal ketika masa penggunaannya," ucap Aditya.
Baca juga: Pabrik Jadi Fakor Krusial bagi Citra Mobil China di Indonesia
Ia mengingatkan, calon pembeli jangan terlalu tergoda dengan harga yang murah, karena mungkin ini menandakan bahwa kendaraan terkait memiliki masalah khusus.
"Bisa jadi, mobil itu banyak masalahnya selain dari usia yang sudah tua. Entah mobil sudah pernah terkena banjir, bekas tabrak, atau hal lainnya yang tidak bisa terlihat oleh kasat mata," ucap Aditya.
" Kembali lagi, Anda harus melakukan pengecekan sebelum membeli mobil bekas entah membawa teknisi tersendiri atau bawa ke bengkel," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.