SEMARANG,KOMPAS.com - Musim penghujan mudah saja bagi pengguna mobil atau motor menemukan genangan air di sejumlah ruas jalan. Selain risiko kecelakaan, juga rawan memicu kerusakan komponen kendaraan.
Sepeda motor matik alias skutik populasinya terhitung tertinggi diantara segmen motor lainnya. Hal penting yang harus diperhatikan adalah terdapat komponen-komponen mesin maupun transmisi CVT yang rawan dan sensitif terkena air.
Mesin skutik bisa mogok mendadak jika air sampai masuk ke sistem pembakaran. Istilah teknisnya sering disebut water hammer. Hal tersebut lumrah terjadi pada mesin mobil dan dampaknya bisa sangat serius.
Lantas apakah berlaku juga untuk skutik?
Baca juga: Tampil Total, Astra Financial Bawa 9 Unit Bisnis di GIIAS Medan
Kepala Bengkel Honda Zirang Motor Semarang Nurhadi Muslim mengatakan, air yang masuk dalam ruang bakar mesin sangat berbahaya. Efeknya piston berisiko pecah dan stang piston bisa bengkok.
"Kompresi ruang bakar ketika kemasukan partikel asing di luar bahan bakar dan udara akan bereaksi cepat. Air kan sifatnya destroyer, jika terhisap dan masuk ruang bakar efeknya seperti dipukul palu. Dua komponen utama yakni piston dan stang piston akan langsung macet," ucap Nurhadi kepada Kompas.com, Kamis (6/10/2022).
Ia menjelaskan, jalur masuknya air biasanya melalui lubang filter udara baru kemudian terhisap sampai ruang bakar. Sehingga, ketika akan menerjang genangan air wajib memperhatikan batas aman, jangan sampai air sampai sekitar setengah roda.
Untuk itu, Nurhadi menyarankan, jika pengendara skutik menemukan genangan air bisa diperkirakan dahulu ketinggiannya sebelumnya. Bila tidak yakin lebih baik putar balik atau mencari rute alternatif lain yang aman.
Baca juga: Ada Tilang Elektronik, Ingat Batas Kecepatan Berkendara di Jalan Tol
"Batas aman, pokoknya 3/4 roda lebih dari itu jangan melanjutkan perjalanan. Motor bisa mogok di tengah genangan air dan risiko kerusakan mesin parah menanti," katanya.
Sementara itu, Kepala Bengkel Yamaha Mataram Sakti Mranggen Herta Arcadia mengatakan, motor yang terendam banjir di tempat parkir tak boleh langsung dinyalakan. Kondisi pasif dan mesin mati justru lebih berbahaya, kerusakan bisa bertambah parah.
"Lebih baik mencegah kerusakan fatal, jadi motor yang terendam banjir sebaiknya langsung mendapat penanganan khusus. Langkah perbaikannya, kuras semua cairan pelumas mesin dan CVT. Termasuk, komponen pengapian, busi wajib diganti dan pemeriksaan kabel-kabel kelistrikan supaya tidak terjadi kebocoran arus," kata Herta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.