Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompresi Naik, New CBR250RR Masih Boleh Minum Pertalite

Kompas.com - 05/10/2022, 17:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - New Honda CBR250RR resmi meluncur belum lama ini. Motor sport andalan Honda di kelas 250cc itu mendapat ubahan di eksterior dan juga teknis yaitu "jeroan mesin."

Jantung pacu CBR250RR model 2022 ini diklaim lebih kencang dari sebelumnya yaitu model 2020. Honda memperbaiki beberapa dalaman mesin, mulai dari kepala silinder hingga bukaan camshaft.

Beberapa ubahan tersebut membuat rasio kompresi New CBR250RR kini lebih tinggi, dari semula 12,1:1 menjadi 12,5:1.

Baca juga: Toyota Camry dan Honda Accord Seken, Harganya di Bawah Rp 100 Juta

Modifikasi New Honda CBR250RR dengan konsep Street SportyKOMPAS.com/Adityo Modifikasi New Honda CBR250RR dengan konsep Street Sporty

Endro Sutarno, Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM) mengatakan, meski kompresinya naik tapi kebutuhan teknis bensin kompetitor Kawasaki Ninja 250 ini tetap bisa menenggak RON 90 alias pertalite.

"Kalau kita di spek sesuai dengan buku pedoman pemilik tadi kita masih menggunakan RON paling rendah 90, tapi diperbolehkan menggunakan RON yang lebih tinggi," kata Endro yang ditemui di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (5/10/2022).

Endro mengatakan pemakaian bensin lebih rendah di bawah itu tidak disarankan, misalkan memakai Vivo Revvo 89.

"Kalau di bawah itu kita tidak menyarankan," ungkap Endro.

Baca juga: Oktober 2022, Harga Motor Sport Naked 150cc Masih Stabil

Ilustrasi Honda New CBR250RRDok. AHM Ilustrasi Honda New CBR250RR

Adapun untuk spesifikasi bensin tertinggi kata Endro, bisa menenggak bensin dengan RON 92 atau RON 95. Pemakaian bensin dengan spesifikasi lebih dari itu juga tidak disarankan karena membuat mesin terlalu panas.

"Maksimal masih bisa RON 92 atau RON 95. Mesin standar tingkat panasnya lebih tinggi lagi. Bisa ngelitik karena kerja tinggi atau mesin terlalu panas," ungkap Endro.

"Bisa jadi tingkat panas ada yang seperti pendinginan lainnya jadi berkurang, jadi kita harus perhatikan lagi efeknya lagi cek dulu. Jadi saya tidak bisa langsung menentukan efeknya," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com