JAKARTA, KOMPAS.com – Program elektrifikasi kendaraan listrik saat ini kian serius diwujudkan oleh Pemerintah Indonesia.
Hal ini juga kian dipercepat dengan adanya program konversi motor BBM menjadi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Baca juga: Bagaimana Kelanjutan Kabar Daihatsu Ayla EV?
Konversi kendaraan bermotor BBM menjadi KBLBB merupakan terobosan dalam mendorong program kendaraan listrik melalui pemanfaatan aset yang sudah dimiliki.
“Kementerian ESDM meyakini jika program konversi motor BBM ke motor listrik signifikan langsung mengurangi BBM, mengurangi emisi CO2 karena motor yang dikonversi akan menyerap listrik,” kata Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Ketenagalistrikan Sripeni Inten Cahyani kepada Kompas.com di sela-sela acara Indonesia Electric Motor Show (IEMS 2022), Rabu (28/9/2022).
Sripeni menjelaskan Kementerian ESDM melalui program Grand Strategi Energi Nasional (GSEN) telah memasukan KBLBB sebagai salah satu program kerja.
GSEN sendiri telah menargetkan jumlah sepeda motor dari program konversi ini. Target tersebut yaitu menghasilkan sebanyak 11 juta motor listrik di 2025 dan 13 juta motor listrik 2030.
“Target tahun 2030 penurunan impor BBM sebanyak 67 barrel oil equivalent per day (BOEPD) dari program KBLBB ini,” kata Sripeni.
Baca juga: Wuling Pamerkan Almaz Hybrid Concept di IEMS 2022
Sementara itu, program ini juga kian diperkuat dengan Perpres 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Serta Permen Perhubungan no 45 tahun 2020 mengenai konversi sepeda motor dengan penggerak motor bakar menjadi sepeda motor listrik berbasi baterai atau KBLBB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.