JAKARTA, KOMPAS.com – Harga kendaraan listrik saat ini relatif lebih mahal dibandingkan kendaraan konvensional yang menggunakan mesin bakar internal.
Harga yang tinggi salah satunya disebabkan biaya baterai yang masih mahal, bahkan mencapai 50 persen dari harga jual kendaraan listrik.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong sektor industri, perguruan tinggi, dan pemangku kepentingan terkait, bersama-sama pemerintah berkolaborasi menciptakan kendaraan listrik dengan harga yang lebih ekonomis.
Hal ini perlu dilakukan agar upaya peralihan dari kendaraan berbahan bakar fosil (BBM) ke kendaraan listrik bisa dilakukan dengan lebih cepat.
Baca juga: Datang ke Pameran Kendaraan Listrik IEMS 2022 Gratis
“Kalau harga motor listrik Rp 16 juta dengan kondisi motor yang menarik dan kualitas baterai yang baik, ini akan sangat menarik bagi masyarakat,” ujar Budi Karya Sumadi di Jakarta (28/9/2022).
Budi mengungkapkan, ada tiga hal yang harus diupayakan untuk menciptakan kendaraan listrik yang lebih ekonomis.
Pertama yaitu membuat baterai dengan harga kompetitif namun memiliki daya jelajah yang tinggi. Kedua, memproduksi motor produk dalam negeri, dan ketiga memperbanyak stasiun pengisian baterai.
Baca juga: Awas Ketilang, Ingat Lagi Batas Kecepatan Berkendara di Tol
“Apabila ketiga hal ini dilakukan dengan sistematis akan memberikan harga kendaraan listrik yang relatif lebih murah,” ucap Budi.
Dengan harga yang lebih murah, diharapkan akan tercipta ekuilibrium keekonomian kendaraan listrik, dimana akan terjadi keseimbangan antara jumlah yang diproduksi dengan penggunanya.
“Pada titik tertentu akan terjadi jumlah ledakan antara produksi dengan pengguna kendaran listrik. Saya yakin kendaraan listrik memiliki masa depan yang baik,” kata dia.
Baca juga: Modifikasi Honda Vario 125 Urban Sporty, Cocok buat Harian
Pemerintah telah mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia dengan mengeluarkan sejumlah regulasi dan kebijakan.
Menteri Perhubungan turut mengapresiasi upaya kolaborasi dari perguruan tinggi, peneliti, dan sektor industri, yang turut mendukung pemerintah untuk mewujudkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
“Regulasi dan kebijakan dari pemerintah, serta kajian dan penelitian dari perguruan tinggi akan menjadi lengkap ketika industri melakukan inovasi dan menangkap peluang industri kendaraan listrik yang potensinya sudah terlihat di depan mata,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.