JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Firman Shantyabudi menyatakan, pihaknya terus menyiapkan pengamanan dalam pergelaran presidensi G20 yang akan digelar di Bali.
Ia menjelaskan, beberapa hal yang menonjol yang mungkin dihadapi, yaitu ada beberapa ruas jalan yang tidak cukup lebar di Bali.
Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat sekitar untuk tidak memarkirkan kendaraan di pinggir jalan pada saat tanggal-tanggal tertentu.
Baca juga: Harga Vivo 89 Naik Lagi Jadi Rp 11.600, Berikut Daftar Harga BBM
“Ruas jalan yang tidak mungkin dilakukan secara dua lajur berlawanan langsung akan di tutup sementara jadi sifatnya buka tutup di jalan-jalan tertentu,” ujar Firman, disitat dari NTMC Polri (27/9/2022).
Lebih lanjut, dalam pengamanan pihaknya akan melibatkan masyarakat dan Pemda guna melancarkan lalu lintas selama kegiatan KTT G20 mulai dari bandara, venue hingga tempat kepala atau pimpinan negara menginap.
“Dalam hal ini kami memberikan prioritas dan bukan mengorbankan masyarakat tetapi mempersilahkan tamu G20 agar nyaman dalam melaksanakan kegiatan tersebut,” ucap Firman.
Baca juga: Recall PCX 160 Bukan yang Pertama, AHM Juga Pernah Tarik PCX 150
“Bagaimana masyarakat ikut menyiapkan kegiatan ini dengan para pemilik kendaraan tidak memarkirkan kendaraan yang ada di pinggir jalan,” kata dia.
Firman juga mengatakan, pada KTT G20 pihaknya akan mengadakan operasi pengamanan terpusat yang melibatkan banyak stakeholders.
Menurutnya, operasi ini disiapkan dari mulai kegiatan yang bersifat preventif seperti penjagaan-penjagaan, pengaturan, mencadangkan kegiatan yang bersifat kontingensi sampai dengan penanggulangan bencana.
Baca juga: Daftar Kendaraan yang Bebas Aturan Ganjil Genap
Semuanya akan dijaga sedemikian rupa untuk memberikan kenyamanan, keamanan tanpa adanya ketakutan di masyarakat.
Selain itu, dalam pengamanan ini Polri akan memanfaatkan teknologi yaitu kendaraan listrik baik roda 2 maupun roda 4.
Pemanfaatan ETLE secara koordinatif dan kolaboratif menggunakan kamera-kamera di Bali juga dilakukan untuk bisa memantau setiap wilayah.
“Ini satu langkah besar menangani satu lalu lintas, bisa memanfaatkan kamera-kamera ini dengan banyak hal dengan pemantauan perjalanan bisa melihat kondisi traffic terdampak dari adanya rekayasa dari kegiatan yang dilaksanankan,” kata Firman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.