JAKARTA, KOMPAS.com – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite, Solar, hingga Pertamax dapat memicu inflasi di Indonesia. Hal ini juga akan berpengaruh pada pertumbuhan penjualan sepeda motor.
Berdasarkan data dari yang dirilis Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI), ada penurunan tipis penjualan kendaraan roda dua secara Year to date (YTD).
Tren pasar penjualan motor di Indonesia pada Agustus 2021 yaitu 3.296.793 unit, sementara itu Agustus 2022 menurun 0,6 persen menjadi 3.097.900 unit.
Baca juga: Keyou dan Voith Ciptakan Bus Bahan Bakar Hidrogen dan Mild Hybrid
Hari Budianto, Sekretaris Jenderal AISI mengatakan jika penurunan penjualan sepeda motor terjadi karena kurangnya supply micro chip serta harga komoditi yang masih cukup tinggi di semester 1 2022.
“Karena pengan akan mengalami kenaikan akibat inflasi tinggi sehingga orang akan lebih fokus pada sektor pangan dulu dibanding sepeda motor,” kata Hari pada diskusi webinar, Kamis (15/9/2022).
Sementara itu, inflasi di Indonesia sampai bulan Agustus 2022 (YoY) masih relatif moderat yaitu 4,69 persen. Hal itu karena pemerintah masih memberikan subsidi harga minyak dan listrik untuk mempertahankan daya beli masyarakat.
Baca juga: Kini Tertulis Kapasitas Baterai di STNK dan BPKB Kendaraan Listrik
Hal ini lantaran konflik Rusia dan ukraina masih berdampak pada fluktuasi harga energi logistik. Hari juga mengatakan, di situasi ini ada kemungkinan pamor motor non BBM justru meningkat.
“Dengan naiknya harga BBM akan diperkirakan akan membuat konsumen beralih menggunakan motor hemat energi,” kata Hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.