Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Suhu AC Mobil yang Ideal supaya Hemat Bahan Bakar?

Kompas.com - 12/09/2022, 19:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengontrol penggunaan air conditioner (AC) pada kendaraan bermotor dapat menekan tingkat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang kini sudah naik 30 persenan pada Sabtu, 3 September 2022 lalu.

Namun, sampai saat ini, masih cukup banyak pengendara yang salah menerapkan atau mengaplikasikan tindak tersebut. Menghidupkan dan mematikan fitur AC jadi salah satu contoh yang kerap dilakukan.

Padahal, seperti dijelaskan oleh Technical Leader Auto2000 Agus Mustafa, hal itu malah justru akan membuat konsumsi BBM menjadi tinggi dan berisiko untuk merusak komponen AC.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Penggunaan Volt Stabilizer Efektif Bikin Irit BBM?

Ilustrasi AC MobilKompas.com/Fathan Radityasani Ilustrasi AC Mobil

Menurutnya, cara yang paling mudah dan tepat ialah membiarkan temperatur atau suhu AC di mobil konsisten berada di 25 derajat. Tujuannya, agar kompresor tidak terus-menerus aktif sehingga menambah beban pada mesin.

"Pada komponen AC itu memiliki dua sensor, yaitu sensor udara luar dan sensor untuk udara di dalam. Kalau kita setting suhu di 18 derajat, begitu tidak dingin sedikit karena udara di luar ruangan sangat panas, komputer (ECU) akan selalu mengaktifkan kompresor," kata Agus belum lama ini.

"Kalau kompresornya aktif terus tanpa putus, otomatis akan menambah beban pada mesin sehingga konsumsi bahan bakarnya semakin tinggi (boros)," lanjut dia.

Sementara apabila temperatur AC diaktifkan pada 25 derajat, maka jarak antara suhu luar ruangan rata-rata di Indonesia (30 derajat) dengan suhu yang ingin dicapai di dalam ruangan mobil tidak terlalu jauh.

Baca juga: 5 Hal yang Sering Diabaikan dan Bikin BBM Skutik Boros

Kompresor AC mobil copotan. Hati-hati memilih.KompasOtomotif-Donny Apriliananda Kompresor AC mobil copotan. Hati-hati memilih.

Sehingga, kerja kompresor akan lebih ringan. Sebab, jika suhu dalam ruangan sudah mendekati 25 derajat (yang diinginkan), ECU akan memutus kerja atas kompresor.

"Kalau misalkan kita setting di 25 derajat, komputer itu akan membandingkan udara luar dan dalam. Nah, pas ambil sensor di dalam kabin, mendekati 23-24 derajat, kompresornya dimatikan oleh komputer," jelas Agus.

"Begitu kompresor mati, otomatis bebannya enteng sehingga konsumsi BBM di mobil bakal berkurang (lebih hemat)," tambahnya.

Lantas, bagaimana jika suhu AC sering diganti menyesuaikan keinginan? Hal ini akan membuat konsumsi BBM lebih boros karena kompresor bakal bekerja secara keras mengejar temperatur yang diinginkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau