JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi orang yang merasakan hidup di era 1990-an, pasti pernah menonton sinetron "Si Doel Anak Sekolahan". Dalam serial tersebut, ada Morris Oplet atau Opelet yang jadi ikon.
Sejarahnya, Opelet merupakan mobil penumpang berukuran kecil yang sudah ada di Indonesia sejak tahun 1950-an. Lalu, memasuki tahun 1960-an dan 1970, Opelet menjadi kendaraan umum paling populer di Jakarta.
Rutenya adalah Stasiun Jatinegara, Matraman Raya, Salemba Raya, Senen, Pasar Baru, dan Harmoni. Namun, seiring berjalannya waktu, usia Oplet di Jakarta dirasa semakin tua dan harus dipensiunkan.
Singkat cerita, opelet si doel ini menjadi inspirasi bagi Tri Dharma dalam memodifikasi mobilnya, yakni Toyota Kijang Super Minibus tahun 1988.
Baca juga: Toyota Kijang Innova Lawas Bisa Tampil Megah Gagah
"Jadi, awalnya itu minibus, tapi saya punya juga Morris opelet. Kebetulan ada tukang kayu, akhirnya kita modifikasi jadi model opelet," kata Dharma, kepada Kompas.com, Kamis (8/9/2022).
Dharma menambahkan, modifikasi tersebut dilakukan dengan menyesuaikan ukuran dan bentuk dari Kijang Super. Sebab, mobil tersebut dimensinya sedikit lebih pendek dan lebih lebar dari Morris opelet.
"Tapi, yang mahal itu kayu jatinya, itu kayu jati asli bahannya. Pengerjaannya hampir setahun, di awal 2000. Kebetulan teman ada tukang kayu, dia lagi memperbaiki opelet-nya juga. Kayu-kayunya kan sudah lama, sejak 1950-an," kata Dharma.
Baca juga: Menanti Kemunculan Kijang Innova Hybrid Akhir Tahun Ini
Sedikit cerita mengenai Morris opelet, Dharma mengatakan, Morris opelet itu awalnya dari Morris pickup. Lalu, dibikin karoseri jadi opelet kayu, karena pada tahun 1950-an tidak banyak pelat-pelat, banyaknya kayu.
"Sebab, zaman dulu itu belum familiar las-lasan, banyaknya kayu. Dulu itu di daerah Cimanggis, banyak tukang kayu. Cikal bakalnya dari situ, sekitar tahun 1950-an hingga 1960-an, makanya ada opelet kayu," ujarnya.
Kijang opelet ini sempat dipajang pada acara otomotif Otobursa Tumplek Blek 2022 di Senayan, belum lama ini. Mobil ini dijual dengan banderol Rp 100 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.