Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Teknik Berkendara Irit BBM untuk Mobil Manual

Kompas.com - 07/09/2022, 07:42 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

Karena itu, rem ikut jadi penentu efisiensi bahan bakar. Belum lagi, gaya sentrifugal permukaan roda dan jalan. 

Didi menjelaskan, terlalu sering melakukan deselerasi membuat pengendara juga lebih sering menekan pedal gas lebih dalam untuk mendapatkan kecepatan lagi. 

Baca juga: Harga City Car September 2022, Termurah Suzuki S-Presso

"Rem, gas, rem, jika terlalu sering hasilnya konsumsi BBM lebih boros. Kunci efisiensi bahan bakar ditentukan seberapa sering pengemudi menginjak pedal gas secara dalam," kata dia. 

  • Jarak Aman 

Ada aturan jarak aman yang harus diperhatikan dalam berkendara. Patokannya, menggunakan perhitungan kecepatan kendaraan dibagi dua.

Misalnya, mobil melaju dalam kecepatan 60 kilometer per jam (kpj), maka jarak aman antar kendaraan 30 meter. 

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, jarak aman berkendara bisa menentukan efisiensi bahan bakar. 

Risiko pengereman bisa dikurangi signifikan. Dengan begitu, setelah kecepatan dikurangi, akselerasi kembali menuju kecepatan semula tidak berat. 

"Terlalu sering menginjak rem, bila harus kembali normal kecepatan konstan dibutuhkan tenaga mesin lebih. Saat awal start, injakan pedal gas pastinya lebih dalam," ucap Jusri. 

Speedometer All New Subaru Forester S-EyeSightKompas.com/Donny Speedometer All New Subaru Forester S-EyeSight
Hanya mengandalkan rem saja selain bahan bakar terbuang percuma, konsekuensinya usia pakai kampas rem lebih singkat. Karena itu, sebelum menghentikan laju kendaraan baiknya di imbangi engine brake

Momentum jeda perpindahan gigi transmisi manual efektif digunakan menahan laju kecepatan kendaraan. Tinggal injakan pedal rem dan kopling untuk menyeimbangkan. 

Baca juga: Mitos atau Fakta, Pakai BBM Oktan Tinggi Mobil Makin Irit?

"Bila menggunakan engine brake, atur ritme pengereman. Usahakan, injakan sewajarnya hanya bila terpaksa baru melakukan injakan penuh," ujarnya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau