SEMARANG, KOMPAS.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diprediksi bakal mempengaruhi mobilitas harian para pengguna kendaraan.
Kondisi tersebut tak lain karena biaya operasional yang saat ini dapat membengkak ketika membeli BBM di SPBU.
Untuk itu, pemilik kendaraan harusnya bisa memperhatikan beberapa patokan agar konsumsi bahan bakar mobilnya bisa lebih irit.
Baca juga: BBM Nonsubsidi Makin Mahal, Ubah Gaya Berkendara Mobil Matik biar Irit
Menurut Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, konsumsi bahan bakar mobil bisa ditentukan dari dua hal, yakni perawatan mesin serta faktor penggunaannya.
Ada 3 hal yang harus diperhatikan, yakni:
Penggunan bahan bakar berkualitas tinggi ruang bakar mesin bisa bersih. Emisi gas buang juga baik. Pembakaran yang sempurna sangat baik menjaga konsumsi bahan bakar.
Didi menjelaskan, campuran udara dan bahan bakar yang seimbang berimbas tenaga mesin maksimal. Sehingga kebutuhan BBM tidak berlebihan.
Bahan bakar boros biasanya disebabkan rasio kompresi mesin yang berubah. Bahan bakar yang tidak sesuai kompresi tidak bisa terbakar oleh busi.
Baca juga: Tempuh 110 Km, Seberapa Irit Konsumsi Bahan Bakar Hyundai Stargazer
"Mesin kompresi diatas 10:1 bila di isi BBM oktan rendah maka ECU akan menyesuaikan data pengapian. Timing pembakaran mundur dari standar," ucap Didi dihubungi Kompas.com, Minggu (4/9/2022).
Mobil produksi sekarang sudah dilengkapi Eco Indikator agar ritme injakan pedal gas termonitor. Injakan pedal gas bila diurut indikator Eco akan menyala.
Beda lagi bila di gas secara spontan, lampu indikator akan mati yang menandakan bila konsumsi bahan bakar lebih boros.
Baca juga: Mesin Kompresi Tinggi Dipaksa Minum Bensin Oktan Rendah, Ini Efeknya
Agar bahan bakar irit, Didi menyarankan, acuan injakan pedal gas wajib sambil memperhatikan patokan Eco Mode.
"Aturan injak gas selalu di urut, patokannya lihat lampu indikator Eco," lanjut dia.
Filter bahan bakar, udara, dan oli memiliki tugas berbeda menjaga keseimbangan komponen mesin. Karena itu, pabrikan mobil mengharuskan ketiga komponen itu diganti rutin.
"Saling berkaitan satu sama lain, filter udara kotor konsumsi bahan bakar lebih boros. Sama halnya filter bahan bakar, jika tersumbat kotoran bisa naik dan semprotan nozzle injector jadi rendah. Kalau filter oli, sistem pelumasan bisa terganggu," katanya.
Bahan bakar yang sering kosong tangki akan gampang mengalami kondensasi. Hal ini biasanya terjadi pada malam hari. Udara dingin akan masuk dan berubah wujud jadi uap air.
Menurut Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Gombel Mohammad Syafruddin, isi bahan bakar penuh bisa membuat celah atau rongga udara tangki bisa tertutup.
"Isi BBM setengah atau membiarkan tangki kosong, kondensasi semakin besar," ucap Syafruddin kepada Kompas.com,. belum lama ini.
Baca juga: Efek Mengoplos Revvo 89 Dengan Pertamax Turbo
Uap air yang tinggi bisa mempengaruhi usia pakai komponen utama jalur bahan bakar. Seperti halnya filter bahan bakar, uap air lolos penyaringan tangki akan terhisap naik.
"Filter yang menyaring uap air dan kotoran tangki gampang mampet," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.