JAKARTA, KOMPAS.com - Harga bahan bakar minyak (BBM) terus meningkat, membuat sebagia orang melakukan strategi atau mengakali supaya tidak merugi. Salah satunya dengan mengoplos bensin.
Pertalite yang memiliki nilai oktan atau RON 90 sekarang naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Sedangkan Pertamax, naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter. Tapi, untuk Pertamax Turbo sekarang hanya Rp 15.900 per liter.
Baca juga: Revvo 89 Jadi Bensin Paling Murah, Amankah Ditenggak Mobil Modern?
Pertalite tidak lagi menjadi BBM termurah, karena ternyata masih ada Vivo dengan Revvo 89 yang dijual Rp 8.900 per liter. Namun, memang nilai oktan Revvo 89 sedikit di bawah Pertalite.
Ada fenomena yang terungkap pada para pemilik kendaraan, yaitu menyarankan mengoplos Revvo 89 (RON 89) dengan Pertamax Turbo (RON 98). Jika keduanya dicampur, RON 89 ditambah RON 98, maka menghasilkan RON 93,5. Tapi, harus diingat pencampurannya juga harus 1:1.
Tri Yuswidjajanto, dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), mencampur kedua bahan bakar tersebut bisa saja. Tapi, ada dampak atau efek sampingnya.
Baca juga: Pertamax Naik, Isi Bensin Nmax Full Tank Nyaris Rp 100.000
"Saya tidak tahu apakah di Revvo 89 milik Vivo itu ada aditif atau tidak. Jangan-jangan nanti aditifnya malah bentrok, sehingga malah jadi masalah, banyak depositnya di dalam," ujar Tri, kepada Kompas.com, Minggu (4/9/2022).
Tri mengatakan, pada Pertamax Turbo, jelas ada yang namanya Deposit Control Additives (DCA). Itu gunanya agar di dalam mesin tidak banyak kerak. Kalau bersih sama sekali dari kerak itu tidak mungkin. Ada, tapi bisa dihambat.
Aditif dari masing-masing BBM tersebut, belum tentu optimal untuk RON 93,5. Sebab, unsur-unsur yang menaikkan oktan, Menurut Tri, berpotensi untuk menimpulkan deposit. Akibatnya, malah menaikkan deposit di piston sehingga sering ngelitik (knocking). Kemudian, deposit di katup masuk, sehingga mengganggu aliran bahan bakar dan udara.
"Dampak pada mesin adalah tenaga jadi turun dan tarikan terasa berat. Sehingga, tidak disarankan. Sebab, aditif itu tidak linear. Jika deposit terlalu tebal hingga membuat katup menjadi macet, lalu piston menabrak katup, malah rusak kendaraannya," kata Tri.
Tri menambahkan, dari segi harga juga tidak efisien. Sebab, SPBU Vivo jumlahnya belum banyak. Jika harus mengisi Revvo 89, lalu mencari lagi Pertamax Turbo, malah tidak efisien.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.