Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Mengoplos Revvo 89 Dengan Pertamax Turbo

Kompas.com - 05/09/2022, 09:22 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga bahan bakar minyak (BBM) terus meningkat, membuat sebagia orang melakukan strategi atau mengakali supaya tidak merugi. Salah satunya dengan mengoplos bensin.

Pertalite yang memiliki nilai oktan atau RON 90 sekarang naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Sedangkan Pertamax, naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter. Tapi, untuk Pertamax Turbo sekarang hanya Rp 15.900 per liter.

Baca juga: Revvo 89 Jadi Bensin Paling Murah, Amankah Ditenggak Mobil Modern?

Pertalite tidak lagi menjadi BBM termurah, karena ternyata masih ada Vivo dengan Revvo 89 yang dijual Rp 8.900 per liter. Namun, memang nilai oktan Revvo 89 sedikit di bawah Pertalite.

Ada fenomena yang terungkap pada para pemilik kendaraan, yaitu menyarankan mengoplos Revvo 89 (RON 89) dengan Pertamax Turbo (RON 98). Jika keduanya dicampur, RON 89 ditambah RON 98, maka menghasilkan RON 93,5. Tapi, harus diingat pencampurannya juga harus 1:1.

Tri Yuswidjajanto, dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), mencampur kedua bahan bakar tersebut bisa saja. Tapi, ada dampak atau efek sampingnya.

Baca juga: Pertamax Naik, Isi Bensin Nmax Full Tank Nyaris Rp 100.000

"Saya tidak tahu apakah di Revvo 89 milik Vivo itu ada aditif atau tidak. Jangan-jangan nanti aditifnya malah bentrok, sehingga malah jadi masalah, banyak depositnya di dalam," ujar Tri, kepada Kompas.com, Minggu (4/9/2022).

Tri mengatakan, pada Pertamax Turbo, jelas ada yang namanya Deposit Control Additives (DCA). Itu gunanya agar di dalam mesin tidak banyak kerak. Kalau bersih sama sekali dari kerak itu tidak mungkin. Ada, tapi bisa dihambat.

Aditif dari masing-masing BBM tersebut, belum tentu optimal untuk RON 93,5. Sebab, unsur-unsur yang menaikkan oktan, Menurut Tri, berpotensi untuk menimpulkan deposit. Akibatnya, malah menaikkan deposit di piston sehingga sering ngelitik (knocking). Kemudian, deposit di katup masuk, sehingga mengganggu aliran bahan bakar dan udara.

"Dampak pada mesin adalah tenaga jadi turun dan tarikan terasa berat. Sehingga, tidak disarankan. Sebab, aditif itu tidak linear. Jika deposit terlalu tebal hingga membuat katup menjadi macet, lalu piston menabrak katup, malah rusak kendaraannya," kata Tri.

Tri menambahkan, dari segi harga juga tidak efisien. Sebab, SPBU Vivo jumlahnya belum banyak. Jika harus mengisi Revvo 89, lalu mencari lagi Pertamax Turbo, malah tidak efisien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
dear kompas kenapa membahas hal seperti ini, intinya rakyat mau bbm murah dan tidak membebankan subsidi atas bbm, tindakan revvo sudah benar, pertanyaannya kenapa harus diintervensi oleh esdm ? itu saja digali oleh kompas bila berani ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau