Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Pertamina Turunkan Harga, Ini Banderol BBM Nonsubsidi per September 2022 | Setelah Muncul Hyryder, Akan Hadir Lagi Tiga Mobil Baru Toyota

Kompas.com - 02/09/2022, 06:02 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

3. Update Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, dan BP Per September 2022

PT Pertamina (Persero) lakukan penyesuaian harga untuk produk BBM non subsidi per 1 September 2022. Penurunan harganya pun beragam, mulai Rp 700 sampai Rp 2.000. Misal untuk Dexlite, penurunan harganya Rp 700 dari Rp 17.800 jadi Rp 17.100 per liter.

Sedangkan Pertamina Dex penurunannya Rp 1.500, semula Rp 18.900 jadi Rp 17.400. Begitu juga Pertamax Turbo yang awalnya Rp 17.900 per liter jadi Rp 15.900. Sedangkan untuk jenis Pertamax, harganya masih tetap yakni Rp 12.500 per liter.

Kemudian untuk BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar masih sama, dijual Rp 7.650 per liter dan Rp 5.150 per liter.

Baca juga: Update Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, dan BP Per September 2022

4. Harga BBM Mau Naik, Pendaftar Pertalite Tembus 700.000 Pengendara

Pertamina Patria Niaga selaku Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) Tbk mencatat sudah lebih dari satu juta unit kendaraan didaftarkan di dalam Program Subsidi Tepat.

Data tersebut, dijelaskan oleh Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, diperoleh sampai periode akhir Agustus 2022 ini. Di mana, dari seluruh kendaraan dimaksud 70 persennya merupakan penikmat BBM jenis Pertalite.

"Dari seluruh kendaraan tersebut persentase jenis kendaraan Pertalite hampir 70 persen, dan kendaraan pengguna Solar subsidi yang didaftarkan meningkat jadi lebih dari 30 persen," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (31/8/2022).

Baca juga: Harga BBM Mau Naik, Pendaftar Pertalite Tembus 700.000 Pengendara

5. Toyota Investasi Pabrik Baterai Mobil Listrik Rp 78,2 Triliun

Toyota Motor Corp menginvestasikan 730 miliar yen (5,6 dollar AS) atau setara Rp 78,2 triliun untuk membangun fasilitas produksi baterai EV di Jepang dan Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari Carscoops, Rabu (31/8/2022), produksi baterai mobil listrik ini akan dimulai antara 2024 dan 2026. Investasi tersebut dimaksudkan untuk menambah kapasitas produksi baterai di kedua negara hingga 40 Gigawatt per Jam (GWh).

Dengan kapasitas tersebut, diharapkan Toyota dapat memenuhi kebutuhan konsumen di berbagai wilayah dengan menawarkan beberapa pilihan teknologi, mulai hybrid, PHEV, sampai listrik murni (BEV).

Baca juga: Toyota Investasi Pabrik Baterai Mobil Listrik Rp 78,2 Triliun

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Momen Presiden Prabowo Tiba di Mesir, Disambut Warga Indonesia di Kairo
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau