Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana yang Lebih Unggul, Mobil Mesin Injeksi atau Karburator?

Kompas.com - 19/08/2022, 15:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir semua mobil produksi baru tidak lagi menggunakan sistem bahan bakar karburasi, melainkan injeksi. Hal itu tentu sudah menjawab mana yang lebih unggul, mesin karburator atau injeksi.

Namun, hal dianggap kurang tepat oleh sebagian orang. Masih ada saja yang menganggap mesin karburasi lebih unggul dari sisi tenaga. Katanya, mesin dengan karburator lebih bertenaga dan bandel daripada mesin-mesin modern.

Lantas, sebenarnya mana yang lebih unggul, mobil mesin karburasi atau injeksi?

Baca juga: Kenapa Biaya Custom Motor Injeksi Lebih Mahal dari Karburator

KarburatorErwin Setiawan Karburator

Foreman Nissan Bintaro Ibrohim, mengatakan mesin karburasi hanya kalah pada sektor ketelitian dalam pencampuran bahan bakar jika dibandingkan dengan mesin injeksi modern.

Mesin dengan sistem karburasi hanya mengandalkan sistem venturi, yaitu kevakuman yang diciptakan untuk menyedot bahan bakar, semakin kencang udara yang lewat venturi maka bahan bakar yang tersedot akan semakin banyak,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Kamis (18/8/2022).

Dia mengatakan sistem karburasi sangat sederhana. Bahkan dalam kondisi tertentu untuk menunjang kebutuhan bahan bakar saat akselerasi atau beban berat, baru ada tambahan suplai bahan bakar lewat pompa khusus, saluran khusus atau pembukaan throttle.

Baca juga: Adakah Waktu Ideal Menyetel Karburator?

Mesin Mitsubishi Lancer Evolution VIII tungganga Stefen Teo.KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Mesin Mitsubishi Lancer Evolution VIII tungganga Stefen Teo.

“Beda dengan mesin modern, untuk menentukan campuran bahan bakar pada mesin-mesin modern sudah terprogram, dengan bantuan sensor udara untuk membaca jumlah udara yang masuk, lalu sensor posisi pedal gas dan throttle,” ucap Ibrohim.

Dia juga mengatakan ada juga sensor suhu untuk mengurangi bahan bakar saat panas dan menambah bahan bakar ketika suhu mesin dingin. Lantas ada juga sensor oksigen untuk mengoreksi campuran bahan bakar dan udara setelah proses pembakaran.

“Koreksi campuran bahan bakar tersebut tentu sangat berguna untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan pengurangan emisi gas buang,” ucap Ibrohim.

Baca juga: Benarkah Motor Injeksi Tak Boleh sampai Kehabisan Bensin?

Jadi, secara umum Ibrohim mengatakan mesin modern sudah memiliki sistem bahan bakar yang lebih lengkap dan lebih teliti jika dibandingkan dengan mesin karburasi. Sehingga konsumsi bahan bakar mesin modern bisa jauh lebih irit dan minim emisi gas buang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau