Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/08/2022, 06:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) memajang beragam model di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022. Tapi, untuk Land Cruiser 300 absen pada pameran ini.

Sebelumnya, Land Cruiser 300 sudah ditutup pemesanannya oleh pihak Toyota Motor Corporation (TMC) di Jepang. Produksi mobil ini terdampak juga dengan krisis cip semikonduktor.

Baca juga: Mulai Banyak yang Cari Mobil Hybrid Toyota

Kondisi ini juga berdampak pada Land Cruiser 300 di Indonesia. Padahal, mobil tersebut baru diluncurkan pada awal 2022.

Toyota Astra Motor (TAM) di GIIAS 2022Doc TAM Toyota Astra Motor (TAM) di GIIAS 2022

Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM, mengatakan, secara umum, pihaknya mengikuti prinsipal, karena di Jepang sendiri memang produksinya sudah sangat maksimal.

"Permintaannya juga sangat luar biasa tinggi, ditambah lagi memang tetap masih ada gangguan suku cadang, di semi konduktor," ujar Anton, kepada wartawan, Rabu (17/8/2022).

"Jadi, memang kebanyakan diler Toyota untuk saat ini menganjurkan untuk tidak menerima SPK tambahan. Sebab, sekarang outstanding atau waktu tunggunya sudah cukup panjang," kata Anton.

Baca juga: Toyota Tanggapi Kemunculan Daihatsu Ayla EV di GIIAS 2022

Anton menambahkan, konsumen masih ada juga yang tidak keberatan untuk tetap daftar, sekalipun harus menunggu lama. Tapi, pada ummumnya, Toyota menganjurkan pada konsumen untuk menunggu dulu, sampai nanti ada tambahan produksi lagi.

Toyota Land Cruiser 300 buatan Arctic TrucksCARSCOOPS.com Toyota Land Cruiser 300 buatan Arctic Trucks

"Kita biasa jualan Land Cruiser itu per tahun 75 unit, di model yang lama. Kita sudah jauh meningkatkan suplainya di atas 75 unit itu. Tapi, permintaannya meningkat jauh lebih tinggi. Mungkin, lima atau enam bulan pertama saja kita sudah dapat SPK antara 600 unit sampai 700 unit. Berarti, permintaannya melebihi dari model sebelumnya," ujarnya.

"Saya rasa bukan di Indonesia saja, tapi di negara lain juga demikian, itu yang terjadi," kata Anton.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com