Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biasakan Rutin Cek Tekanan Udara Ban Motor, Banyak Manfaatnya

Kompas.com - 07/08/2022, 12:01 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Sebagian pengguna motor tak menyadari bahwa motor yang digunakan ban depan atau belakang kempis. Tetap saja, mereka nekat mengendarai motor untuk melanjutkan aktivitas. 

Padahal, berkendara dengan ban kempis sangat berbahaya. Perlu diketahui, membiarkan ban motor kempis punya beberapa dampak negatif dan sangat merugikan. 

Menurut Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Aan Nugroho, ban motor yang kempis kemungkinan bocor halus atau ban sobek lebih besar. 

Baca juga: Sudah Dilarang, Odong-odong Masih Beroperasi di Serang

"Tekanan udara yang di bawah rekomendasi aturan standar berisiko bocor lebih tinggi. Setiap jenis sepeda motor baik skutik, bebek, dan sport memiliki tekanan udara ban yang sudah diatur produsen," kata dia kepada Kompas.com, belum lama ini. 

Dia juga menyebut, membiarkan ban dalam waktu lama kurang tekanan udara bisa menyebabkan tapak pattern lebih cepat habis. Traksi ban jadi berkurang dan licin ketika melewati jalanan basah. 


Seorang petugas outlet pengisian ban dengan nitrogen di salah satu SPBU Pertamina di Jalan Margonda, Depok sedang melayani pelanggan pada Kamis (8/2/2018).
Kompas.com/Alsadad Rudi Seorang petugas outlet pengisian ban dengan nitrogen di salah satu SPBU Pertamina di Jalan Margonda, Depok sedang melayani pelanggan pada Kamis (8/2/2018).

"Bisa tergelincir kalau kondisi aspal basah. Usia pakai ban juga lebih singkat dari standar pabrikan," ucapnya.

Untuk itu, Aan menyarankan, agar pengguna motor lebih sering memeriksa tekanan udara ban. 

"Baiknya seminggu sekali cek tekanan udara ban. Termasuk, periksa alur dan permukaan ban apakah ada retakan atau kebocoran," lanjut Aan. 

Dengan demikian, menjaga tekanan udara tetap sesuai, ban motor tidak akan mudah bocor dan tidak cepat mengalami keausan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com