JAKARTA, KOMPAS.com - PT Federal International Finance (FIF) berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih pada Semester I/2022. Keuntungan yang didapat bahkan mencapai 58,65 persen.
"Laba bersih PT FIF untuk semester pertama tahun ini mengalami kenaikan. Jika dibandingkan tahun lalu, Year on Year (YoY), kenaikannya lebih dari 50 persen," ujar Presiden Direktur FIF Margono Tanuwijaya, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (31/7/2022).
Baca juga: Laba Bersih FIF Group Naik 83 Persen di Kuartal Satu
Pada periode yang sama, tahun lalu FIF mendapatkan laba bersih sebesar Rp 949,27 miliar. Tahun ini, perusahaan pembiayaan ritel tersebut mendapatkan Rp 1,51 triliun.
Pertumbuhan kinerja juga dapat dilihat dari penyaluran pembiayaan (amount finance) oleh PT FIF yang tercatat mengalami peningkatan menjadi Rp 15,50 triliun pada semester I tahun 2022.
Pertumbuhannya mencapai 0,60 persen dibanding periode yang sama tahun 2021 yang hanya mencapai Rp 15,41 triliun.
Padahal, penjualan sepeda motor Honda juga sempat terdampak dengan adanya krisis cip semikonduktor. Namun, FIF terus optimistis kondisi tersebut akan membaik.
Baca juga: FIF Group Jadi Penyumbang Terbesar Pembiayaan Sepeda Motor Indonesia
"Krisis cip semikonduktor dampaknya pada sepeda motor Honda itu di bulan Mei, Juni, dan Juli. Sedangkan kalau di multifinance, laba bersih itu tergantung dari penjualan tahun lalu, serta penjualan di kuartal pertama tahun ini," kata Margono.
Untuk lini bisnis FIFASTRA, kelangkaan cip semikonduktor berdampak negatif pada kinerja pembiayaan sepeda motor Honda baru tersebut.
Sebab, proses produksinya tidak dapat mengimbangi permintaan masyarakat yang tinggi. Sehingga, masyarakat harus inden dengan jangka waktu yang lama.
Pada semester I/2022, kinerja pembiayaan FIFASTRA juga menurun sebesar 7,53 persen, menjadi Rp 9,38 triliun dibanding semester I/2021 yang mencapai Rp 10,15 triliun.
Penurunan ini juga dapat dilihat dari jumlah booking unit di semester I/2022 yang hanya mencapai 549 ribu unit turun 4,81 persen dibanding periode yang sama tahun 2021 yang mencapai 577 ribu unit.
Margono menambahkan, kalau dari sisi penjualan yang terdampak pada krisis cip semikonduktor itu pasti belum terefleksi ke profitability di semester I/2022.
"Harapan kita, faktor semikonduktor ini tidak berkepanjangan. Semoga di bulan depan juga sudah bisa survive. Sehingga, performa FIF selama setahun masih oke," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.