Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Investasi Indonesia Rp 139,3 T dari Otomotif Asia Timur

Kompas.com - 30/07/2022, 07:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat sedikitnya terdapat Rp 139,36 triliun potensi investasi baru yang dikantongi oleh Pemerintah RI setelah melakukan kunjungan kerja sepanjang awal semester I/2022 ini.

Komitmen terkait merupakan akumulasi yang diperoleh dari 21 industri perakitan kendaraan roda empat atau lebih perwakilan dari perusahaan dari negara di Asia Timur. Rinciannya, Rp 116,1 triliun (83,3 persen) dari Jepang, Rp 11,3 triliun (8,1 persen) dari Korea Selatan, dan Rp 10,5 triliun (7,6 persen) dari China.

"Selebihnya ada investasi dari Uni Eropa dan dalam negeri sebesar Rp 1,42 triliun atau 1,02 persen)," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di dalam keterangannya, Jumat (29/7/2022).

Baca juga: Bocoran Rencana Toyota Indonesia Untuk Mobil Listrik bZ4X

Ilustrasi kendaraan listrik(Dok. Shutterstock/ Smile Fight) Ilustrasi kendaraan listrik

Investasi Jepang

Industri otomotif Jepang masih menjadi yang utama dalam memberikan investasi baru ke Tanah Air. Komitmen itu, diperoleh dari hasil lawatan Menperin ke Jepang mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto belm lama ini.

Dari hasil kunjungan tersebut diperoleh komitmen dari Mitsubishi Motor Company (MMC) sebesar Rp 10 triliun yang akan direalisasikan pada 2022-2025 dan juga Toyota Motor Corporation (TMC) sebesar Rp 27,1 triliun periode 2022-2026.

Mitsubishi terus merealisasikan komitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi mobil hybrid dan meningkatkan pasar ekspor, dari 30 menjadi 39 negara, sampai dengan tahun 2024,” kata dia.

Tidak sampai di sana, perseroan juga disebut akan berfokus untuk bisa ekspor kendaraan jenis SUV dari Indonesia ke pasar Australia dalam waktu satu tahun ke depan.

Sementara Toyota, disebut akan meningkatkan penggunaan komponen lokal dari Indonesia, khususnya komponen dari industri kecil dan menengah (IKM).

Baca juga: Indonesia dan Korea Selatan Sepakat Soal Industri Kendaraan Listrik

Mobil listrik Hyundai Ioniq 5 menjadi kendaraan otonom Level 4 dalam proyek RoboRideDok. Insideevs.com Mobil listrik Hyundai Ioniq 5 menjadi kendaraan otonom Level 4 dalam proyek RoboRide

Investasi Korea Selatan

Sementara investasi pelaku otomotif dari Korea Selatan, datang dari Hyundai yang diluncurkan dalam beberapa tahap. Pada tahap pertama, dana sekitar 750 juta dollar AS dikucurkan untuk menunjang aktivitas produksi di Indonesia.

Melalui data tersebut, pabrikan bisa melakukan aktivitas manufaktur dengan total kapasitas produksi sebanyak 150.000 unit per tahun, yang mencangkup jenis B-SUV, MPV, dan SUV elektrik (EV SUV).

Baca juga: Bahas Desain Toyota C-HR Hybrid Terbaru, Sporty dan Berkelas

Wuling Air EV, mobil listrik Wuling yang meluncur di Indonesia.dok Wuling Motors Wuling Air EV, mobil listrik Wuling yang meluncur di Indonesia.

Investasi China

Pada saat ini sedang dijajaki rencana investasi perusahaan otomotif asal China, yakni Chery Motor.

Perusahaan Chery telah bertemu beberapa kali dengan Menperin membahas rencana investasi yang akan mulai berjalan pada 2022 secara bertahap hingga 2028 dengan total komitmen investasi sekitar 1 miliar dollar AS.

Melalui komitmen itu, perseroan akan memproduksi sembilan model kendaraan berjenis SUV sampai periode dimaksud. Chery juga berencana menjadikan Tanah Air sebagai hub di wilayah ASEAN.

“Di tahun 2022, Chery akan mulai memproduksi kendaraan jenis SUV. Kemudian, dalam empat tahap pengembangan hingga 2028, pabriknya akan memproduksi sembilan model, dengan proporsi bagi pasar ekspor juga,” jelas Agus.

Selanjutnya, investasi datang dari PT SGMW Motor Indonesia (Wuling) dan PT Sokonindo Automobile (DFSK) yang berencana memproduksi kendaraan listrik dengan kapasitas produksi hingga 10.000 unit per tahun.

Baca juga: Chery Akan Bawa 9 Mobil Listrik ke Indonesia

Chery Omoda 5CHERYINTERNATIONAL.com Chery Omoda 5

Diketahui, industri otomotif nasional saat ini didukung oleh 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih, dengan kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun.

Industri otomotif nasional menyerap 38.000 tenaga kerja, serta melibatkan lebih dari 1,5 juta tenaga kerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut, termasuk di IKM bidang komponen.

Subsektor industri ini memiliki nilai forward linkage sebesar Rp 35 triliun dan nilai backward linkage sebesar Rp 43 triliun.

Adapun pangsa ekspor produk otomotif Indonesia, telah menembus lebih dari 80 negara dengan kinerja ekspor tahun 2021 mencapai 294.000 unit CBU dengan nilai sebesar Rp 52,9 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau