JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik mobil harus selalu memperhatikan kondisi ban saat akan digunakan.
Hal tersebut wajib dilakukan sebagai salah satu langkah perawatan. Karena bila ban dalam kondisi tekanan udara yang kurang, akan membuat banyak kerugian.
Seperti yang diketahui, udara di dalam ban bisa menyusut bahkan bisa keluar melewati pori-pori ban dan celah ban dengan pelek.
Hal itu yang membuat tekanan udara ban perlu dicek setiap kali akan menggunakan mobil, baik jarak dekat apalagi jarak jauh.
Namun saat akan mengisi, perlu diketahui bila tekanan udaranya juga perlu diperhatikan, tidak boleh terlalu keras atau empuk. Hal ini bertujuan agar kendaraan memperoleh performa terbaiknya serta menghindari terjadinya kecelakaan.
Baca juga: Kerap Disepelekan, Tekanan Angin Ban Itu Krusial
Begitu juga menentukan mana ban yang perlu diisi angin lebih keras, harus sesuai dengan kondisi beban kendaraan.
Lantas, mana ban yang harus diisi lebih keras, depan atau belakang?
Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan, beban kendaraan secara umum tidak sama, cenderung lebih berat belakang.
“Total berat kendaraan itu 60 persennya ditopang oleh roda bagian belakang, jadi roda belakang membutuhkan tekanan angin ban yang lebih besar,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Minggu (24/7/2022).
Baca juga: Kurangi Angin, Ban Mobil Pemudik Ini Malah Meletus
Menurut Bambang, pendistribusian bobot kendaraan tersebut berlaku secara umum terhadap kendaraan penumpang atau komersial.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.