Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Usia Matang Dominan Jadi Korban Kecelakaan Lalu Lintas

Kompas.com - 16/07/2022, 15:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkendara di jalan raya memiliki potensi kecelakaan, baik kecil maupun besar. Siapa pun bisa menjadi korban kecelakaan dengan berbagai macam penyebabnya.

Budiyanto, pengamat masalah transportasi, mengatakan, dari beberapa penyebab, faktor human error atau kelalaian manusia sebagai faktor penyebab utama.

"Bahkan, dari WHO pernah mengadakan penelitian bahwa 84 persen disebabkan oleh faktor manusia," ujar Budiyanto, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by NTMC POLRI (@ntmc_polri)

Baca juga: Jangan Main Hakim Sendiri Saat Lihat Kecelakaan, Ada Pidana Hukumnya

Menurut data dari Integrated Road Safety Management System (IRSMS) periode 4-10 Juli 2022, pengendara dengan usia 31-60 tahun rentan mengalami kecelakaan.

Ilustrasi kecelakaan kendaraan.Shutterstock Ilustrasi kecelakaan kendaraan.

Bahkan, totalnya mencapai 816 kasus atau 31 persen dari jumlah kecelakaan. Usia di bawah 15 tahun hanya 265 kasus atau 10 persen. Usia 15-19 tahun, berjumlah 405 kasus atau 16 persen. Usia 20-24 tahun, totalnya 396 kasus atau 15 persen. Sedangkan 25-35 tahun, mencapai 421 kasus atau 16 persen. Lalu, usia di atas 60 tahun, jumlahnya 318 kasus atau 12 persen.

Dari segi pekerjaannya, paling banyak didominasi oleh pegawai swasta dengan jumlah 769 kasus atau 29 persen. Pelajar atau mahasiswa hanya 560 kasus atau 21 persen. Sedangkan wiraswasta, ada 648 kasus atau 25 persen. Kemudian, pekerjaan lainnya, mencapai 644 kasus atau 25 persen.

Menurut Budiyanto, membangun dan menjaga konsentrasi pada saat mengemudikan kendaraan bermotor dibutuhkan kesehatan jasmani dan rohani yang prima.

Baca juga: Bahaya Menyalip di Flyover, Rawan Kecelakaan

"Dalam usia tersebut, dari aspek kesehatan rohani, dalam menjaga kestabilan emosi cukup bagus. Tidak mudah untuk terpancing dalam hal-hal yang bersifat provokatif," kata Budiyanto.

Ilustrasi kecelakaan kendaraan.Shutterstock Ilustrasi kecelakaan kendaraan.

Budiyanto menambahkan, rentang usia 31-60 tahun dinilai sabar dan relatif mampu mengendalikan emosi dengan baik. Tapi, lain halnya dalam aspek kesehatan jasmani.

"Cepat lelah, mengantuk, microsleep, dan sebagainya. Sehingga, mengganggu mempertahankan konsentrasi yang berpotensi sebagai salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas," ujarnya.

"Kurang konsentrasi secara tidak langsung dapat menurunkan tingkat kemampuan mengemudi. Sehingga, terjadi kecelakaan lalu lintas. Kemudian, dilihat dari populasi, pengendara pada umur 31-60 tahun, dibandingkan dengan kelompok umur yang lain, saya kira lebih banyak," kata Budiyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com