Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minim Brand Besar, Target Transaksi di PEVS 2022 Rp 500 Miliar

Kompas.com - 12/07/2022, 17:47 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Target transaksi pada pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) yang akan digelar pada 22-31 Juli 2022 mendatang cukup tinggi, mencapai Rp 500 miliar.

Padahal, produsen otomotif yang mulai berbisnis kendaraan listrik murni di Indonesia saat ini masih terbatas. Di samping, pasarnya yang tengah dalam masa pertumbuhan usai didorong pemerintah sejak dua tahun ke belakang.

Terlihat dari peserta yang terdaftar, tidak ada nama brand besar yang kerap dikenal masyarakat, seperti Toyota, Daihatsu, Suzuki, Honda, KIA, sampai Hyundai sekalipun.

Baca juga: Luhut Kaji Penggunaan Kendaraan Listrik di Kawasan Wisata Indonesia

Press Conference PEVS 2022, Senin (11/7/2022).KOMPAS.com/Ruly Press Conference PEVS 2022, Senin (11/7/2022).

Meski demikian, Project Managers PEVS 2022 Rudi MF mengatakan bahwa angka target tersebut terbilang cukup realistis. Sebab dalam pameran itu, tidak hanya diandalkan dari kendaraan keluarga berpenumpang saja.

Tetapi juga turut dihadirkan bus listrik anak bangsa MAB, mobil Tesla dari Prestige Image Motorcars, Aerobus, sampai lain sebagainya.

“Kita berharap yang dari industri besar seperti Aerobus kendaraan listrik, SPKLU, ABC Lithium itu porsinya lumayan bisa jadi transaksi nomor dua setelah bus dan mobil premium seperti Tesla,” kata Rudi saat konferensi pers di Jakarta, Senin (11/7/2022).

“PLN di Periklindo akan all out karena akan ada MOU. Nah, itu termasuk ke dalam transaksi dengan valuasi tinggi,” kata dia.

Seluruh peserta yang mengikuti PEVS 2022 juga ditaksirnya memiliki nilai hingga Rp 4 triliun.

Baca juga: Bocoran Produk Baru yang Meluncur di PEVS 2022

Ilustrasi kendaraan listrik.(Dok. Shutterstock/ BigPixel Photo) Ilustrasi kendaraan listrik.

“Jadi kita kalkulasi, seluruh peserta punya total value mencapai Rp 4 triliun. Target ini sebenarnya cuma sepersekiannya, belum lagi ditambah aftermarket pendukung yang juga turut hadir," tambah Rudi.

Di lain sisi, pameran kendaraan listrik perdana ini juga menargetkan dapat menggaet ratusan ribu penonton secara online. Sebab, PEVS 2022 digelar secara hybrid atau bisa secara daring dari jarak jauh.

Lebih lanjut Rudi menjelaskan, pada debut penyelenggaraan PEVS 2022 akan diikuti oleh lebih dari 50 brand, baik dari kendaraan roda dua, roda empat, hingga industri pendukung lainnya.

Beberapa di antaranya ialah mulai dari passenger car seperti DFSK, Wuling, hingga commercial vehicle seperti Bus MAB hingga line-upTruck Listrik dari Fuso.

Sedangkan dari lini kendaraan roda dua tercatat merek sepeda motor listrik dan kendaraan niaga akan mengikuti perhelatan itu seperti Erolis, Nozomi, Rakata, Smoot EV dan Trolis.

Baca juga: Adu Konsumsi BBM Mobil Listrik, PHEV, Hybrid, Bensin, dan Diesel

Peluncuran fasilitas pembelajaran elektrifikasi di Indonesia, xEV Center milik TMMINDOK. TMMIN Peluncuran fasilitas pembelajaran elektrifikasi di Indonesia, xEV Center milik TMMIN

Selain itu brand komponen pendukung kendaraan listrik seperti Birubatt, Fixio dan Oyika hingga sederet produk lokal akan unjuk gigi menampilkan inovasi yang mereka miliki.

Tidak Ketinggalan, perusahaan BUMN yakni Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga ikut mendukung penuh acara ini sebagai Sponsor.

"Selain itu akan ada program acara mulai dari seminar, talk show, dan EV Track Zone yang merupakan fasilitas test drive dan test ride," kata Rudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau