Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Busi Mobil Terlalu Lama Tidak Diganti

Kompas.com - 10/07/2022, 18:22 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Busi merupakan komponen yang sangat penting pada mesin bensin. Tanpa busi, dapat dipastikan mesin tidak dapat menyala meski dicoba berkali-kali.

Untuk itu kondisi busi perlu diperhatikan, bahkan perlu diganti secara berkala baik ada gejala penurunan performa atau pun tidak ada.

Pasalnya, walau tidak cukup jelas tanda mesin mengalami penurunan performa sebenarnya busi yang lama tidak diganti bisa menyebabkan beberapa kerugian, mulai dari konsumsi bahan bakar yang lebih boros hingga berpengaruh pada emisi gas buang.

Baca juga: Kenali Ciri Busi Mobil yang Mulai Tak Optimal

Contoh busi yang harus diganti- Contoh busi yang harus diganti

Service Advisor Daihatsu Cilacap, Abdul Fadhol mengatakan sebaiknya busi diganti sesuai anjuran pabrikan busi, karena busi memiliki beberapa tipe tergantung bahan busi yang digunakan.

“Tergantung tipe busi, ada yang 20.000 Km, 30.000 Km dan 100.000 Km busi harus diganti, karena jika tidak diganti terlalu lama bisa menyebabkan pembakaran tidak sempurna, tenaga berat, pengapian terganggu, hingga konsumsi bensin boros,” ucap Fadhol kepada Kompas.com, Minggu (10/7/2022).

Dia mengatakan performa busi bisa menurun seiring pemakaian, sehingga solusi yang paling tepat adalah melakukan penggantian.

Baca juga: Begini Tanda Busi Motor Harus Diganti

Kondisi elektroda busi motor Kompas.com Kondisi elektroda busi motor

Hal serupa juga dikatakan oleh Foreman Nissan Bintaro, Ibrohim mengatakan busi yang lama tidak diganti akan membuat celah busi makin lebar, hal itu bisa membuat bunga api menjadi lebih kecil sehingga performa mesin menurun.

“Celah busi akan semakin lebar dan memperkecil percikan api, sehingga campuran bahan bakar dan udara membutuhkan waktu lebih lama untuk terbakar sempurna. Akibatnya performa mesin menurun,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Minggu (10/7/2022).

Mungkin Anda berpikir bisa menanggulangi hal tersebut dengan rutin menyetel celah busi, namun kerusakan busi tidak hanya terjadi karena celah yang semakin melebar. Tapi, retakan keramik pada busi juga bisa membuat kompresi di ruang bakar berkurang.

Baca juga: Cek Masalah Mesin dari Warna Busi

Mekanik Astra Daihatsu Motor Majapahit Semarang sedang melakukan perbaikanDicky Aditya Wijaya Mekanik Astra Daihatsu Motor Majapahit Semarang sedang melakukan perbaikan

“Walau pun kecil, retakan rambut di keramik busi bisa membuat kompresi di ruang bakar menurun, hal itu tentu saja membuat performa mesin menurun, jika dikalkulasikan, konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros,” ucap Ibrohim.

Dia mengatakan itu lah kenapa busi yang sudah tua biasanya ditemukan gosong atau retakan kecil di area keramik pada busi.

Hal itu juga bisa berdampak ke selongsong koil yang akan menerima panas lebih tinggi, akhirnya bisa membuat bahan selongsong koil mengeras dan memicu kebocoran pengapian.

Jadi, tidak hanya performa yang menurun, busi yang terlalu lama tidak diganti juga bisa membuat komponen lain mudah rusak, khususnya selongsong koil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau