Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda BR-V Oleng dan Tabrak Pembatas Jalan Saat Contraflow

Kompas.com - 05/03/2025, 09:12 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video yang menunjukkan pengemudi Honda BR-V menabrak pembatas saat melintas di jalur contraflow ruas tol semanggi viral di media sosial.

Pada kejadian yang berlangsung pukul 06.34 WIB itu terlihat mobil berpelat B 1394 KIJ melaju tak stabil dan terlalu dekat pembatas jalan. Pada akhirnya pada satu kesempatan, mobil oleng hingga menabrak pembatas jalan berupa Water-Filled Barrier.

Sontak, pembatas itu mengenai mobil yang melintas di ruas sebaliknya. Tapi belum ada keterangan lanjutan seberapa besar kerusakan atas kelalaian tersebut.

Baca juga: Sambut Musim Mudik, Nissan Tawarkan Program Servis Menarik

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

"Entah pengemudi mengantuk atau main hp, tapi mobil selalu agak deket sama pembatas atau oleng. Sampai akhirnya menabrak pembatas di dekat gerbang tol semanggi dan pembatas kena mobil dari lawan arah," tulis keterangan video yang diunggah Instagram @dashcamindonesia dikutip pada Rabu (5/3/2025).

Contraflow memang salah satu rekayasa yang kerap diterapkan petugas kepolisian untuk mengurai kepadatan jalan. Biasanya, skema tersebut diterapkan pada momen libur panjang atau waktu-waktu tertentu.

Namun disampaikan Founder & Training Director Jakarta Defensive (JDDC) Driving and Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, contraflow merupakan lajur lalu lintas yang paling membahayakan bagi penggunanya maupun pengemudi yang lajurnya dipakai.

“Maka dari itu, ketika kita memasuki lajur contraflow harus siap dengan kebugaran tubuh, khususnya pada musim mudik seperti ini,” ucap Jusri, saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Pilihan Dashcam Berbasis AI Murah, Pengawasan Lebih Cerdas di Jalan

Jusri melanjutkan, pengemudi yang melewati lajur contraflow harus ekstra berhati-hari dan memiliki konsentrasi tinggi. Jika pengemudi sudah merasakan tanda-tanda kelelahan sebaiknya tidak melaju di lajur tersebut.

“Lajur contraflow tidak ada rest area yang bisa kita digunakan, rambu-rambu lalu lintas pun berbalik bagi pengguna contraflow. Selain itu, pengguna lajur contraflow terapit koridor sisi kanan dan kiri yang berbahaya. Kiri itu biasanya beton, lajur kanan bersinggungan dengan kendaraan dari arah lawan,” kata Jusri.

“Karena itu butuh konsentrasi, kebugaran jadi hal nomor satu. Pengguna yang memiliki tanda-tanda kelelahan sebelum masuk ke lajur contraflow maka sebaiknya tetap ada di lajur normal, karena lebih leluasa kita berhenti di rest area atau bahu jalan ketika dalam keadaan darurat,” lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau