JAKARTA, KOMPAS.com – Pengendara sepeda motor mendominasi di Indonesia. Perasaan senasib di jalan, menimbulkan solidaritas yang kental di antara pengguna, salah satunya ketika ada yang mogok.
Kejadian motor mogok di tengah jalan kerap dijumpai. Kalau sudah kejadian, biasanya ada pengendara motor lain yang hendak menolong, salah satunya dengan menarik menggunakan tali.
Tujuannya, membantu motor mogok setidaknya sampai menuju bengkel terdekat.
Baca juga: Tanda-tanda Ada Kerusakan pada Transmisi Mobil Matik
Jusri Pulubuhu, Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan motor mogok tidak dibenarkan ditarik menggunakan tali. Tindakan tersebut berbahaya karena bisa mencelakai keduanya, baik pihak yang menarik motor atau yang ditarik.
"Saat motor ditarik motor bisa hilang kendali dan tidak seimbang. Tali itu fleksibel, sedangkan motor perlu pergerakan untuk menyeimbangkan," kata Jusri kepada Kompas.com.
"Ketika motor ditarik, maka kecepatannya sangat dipengaruhi orang lain bukan pengendaranya jadi di luar kendali dia," kata Jusri.
"Saat ditarik, yang menarik kencang dan dia pelan dia akan jatuh. Sebaliknya jika yang menarik pelan sedangkan dia kencang, karena terikat maka bisa membahayakan," kata Jusri.
Baca juga: Level Kerusakan Transmisi Mobil Matik Beserta Estimasi Biaya
Ketimbang menarik motor pakai tali yang bisa membahayakan, lebih baik memanggil mekanik untuk datang mengecek kondisi motor.
"Sederhana, panggil mekanik. Tidak bisa panggil orang, maka cari, kalau tidak bisa juga ya di towing. Tidak ada yang lain. Karena motor adalah kendaraan yang rentan dengan kecelakaan," kata Jusri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.