JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, terjadi kecelakaan beruntun di Km 92 Tol Cipularang. Kecelakaan yang melibatkan sejumlah kendaraan tersebut terjadi di jalur menurun.
Investigator senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan, mengatakan, jalur tersebut merupakan turunan yang panjang.
Menurut Wildan, jika ada sesuatu yang darurat atau mendadak, kendaraan-kendaraan besar itu susah untuk mengerem.
"Saya lihat juga banyak rambu yang keliru di sana. Contohnya, papan peringatan di Cipularang yang fatal. Bunyinya, 'Tes Rem Sekarang'. Sebenarnya, tidak boleh mengerem begitu. Harusnya yang diulang-ulang adalah penggunaan gigi rendah," ujar Wildan, saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/6/2022).
Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Kenapa Rem Bus Bisa Blong?
Wildan menambahkan, penggunaan rambu maksimal 60 km/jam juga fatal. Jika pengemudi diarahkan pada kecepatan tertentu, padahal yang mengendalikan kecepatan adalah engine brake.
"Jadi, jangan lagi kita mengatur kecepatan di jalan menurun yang panjang. Disarankan mereka menggunakan gigi yang rendah," kata Wildan.
Selain itu, kembali lagi masalah kemampuan pengemudi yang tidak memahami teknik mengemudi di jalan menurun pada kendaraan besar.
Menurutnya, jalan landai kritis di sana sekitar 4 km, di sepanjang itu akan berisiko bagi kendaraan besar mengalami kegagalan pengereman.
Baca juga: Antisipasi Kecelakaan, Cek 3 Komponen Motor Ini Sebelum Berkendara
"Oleh sebab itu, prosedur mengemudi yang benar adalah menggunakan engine brake dan exhaust brake. Jadi, pengemudi tidak boleh melakukan pengereman menggunakan pedal atau service brake," ujar Wildan.
"Makanya, saya katakan papan peringatan 'Tes Rem Sekarang' itu keliru. Sebab, teknologi otomotif justru melarang pengemudi mengerem menggunakan rem pedal pada jalan menurun untuk kendaraan besar, karena akan berisiko mengalami kegagalan pengereman," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.