JAKARTA, KOMPAS.com – Setelah terkena imbas pandemi Covid-19, penjualan ban sepeda motor perlahan mulai merangkak naik, seiring dengan melonggarnya pembatasan yang diterapkan pemerintah.
Tercatat, penjualan ban mulai meraih capaian positif. Peningkatannya diklaim sejalan dengan bertambahnya pasar sepeda motor, khususnya untuk tipe skutik.
“Semester satu ini kami pastinya lebih baik dari tahun lalu,” ujar Zandhy Utama, FDR Division Head PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI) di Jakarta (25/6/2022).
Baca juga: Video Mobil Sipil Bergaya Ormas Pakai Sirene di Tengah Kemacetan
“Kami bisa mencatat penjualan lebih baik, mungkin ada peningkatan sekitar 10 persen,” kata dia.
Zandhy berharap tren positif ini berlanjut ke semester kedua tahun ini. Ia juga mengatakan, pasar ban sepeda motor nasional saat ini telah mengalami perubahan tren, dari sebelumnya tube type menjadi tubeless.
Di mana ban tubeless artinya tidak lagi menggunakan ban dalam, sehingga tekanan angin langsung ditahan dari dalam oleh ban itu sendiri.
Baca juga: Losail Dicoret dari Seri Pembuka MotoGP 2023, Mandalika Tetap Seri 2
“Kalau sekarang ban tubeless itu secara potensi itu sekitar 50-60 persen. Jadi memang ke depannya, semua motor baru rata-rata sudah tubeless semua bannya,” ucap Zandhy.
Zandhy menambahkan, kini penjualan ban FDR mengarah ke pasar aftermarket ketimbang OEM (Original Equipment Manufacturer).
“Pasar di daerah Jawa itu sudah masuk 10-15 persen. Kalau di luar Jawa, kami main di atas 30 persen market share kami,” ucap Zandhy.
“Bahkan di Sulawesi sudah 40-50 persen. Jadi kalau pergi ke luar Jawa itu isinya FDR semua. Jadi kami lagi kembangkan ban FDR ini, khususnya di Jawa dan Bali,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.