Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko jika Melakukan Perbaikan Kopling Setengah-setengah

Kompas.com - 19/06/2022, 14:22 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kampas kopling sudah menjadi jajanan wajib buat mobil transmisi manual, khususnya bila sudah berusia cukup tua. Tentunya ini wajar, lantaran awet atau tidaknya komponen ini dipengaruhi dari kebiasaan berkendara pengemudi.

Sehingga, permintaan untuk melakukan perbaikan kopling cukup ramai di pasaran. Bahkan tidak jarang, mobil baru jalan 2 tahun atau 40.000 km sudah membutuhkan penggantian kopling set.

Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna mengatakan, penggantian kopling perlu dilakukan satu set; artinya tidak disarankan melakukan penggantian kampas koplingnya saja, tapi rumah kopling juga perlu diganti.

Baca juga: Kenali Ciri Kampas Kopling Mobil Matik Minta Ganti

Posisi kaki kiri tengah menginjak kopling saat mengendarai mobil bertransmisi manual.Youtube/Maxresdefault Posisi kaki kiri tengah menginjak kopling saat mengendarai mobil bertransmisi manual.

“Kalau hanya diganti kampas koplingnya saja, mobil bisa bergetar saat terjadi perpindahan gigi,” ucap Suparna kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Dengan mengganti kampas koplingnya saja, karena memang yang tipis adalah kampas kopling, ternyata dapat mengurangi kenyamanan selama berkendara. Perpindahan gigi bisa menjadi tidak halus karena permukaan rumah kopling yang sudah tidak rata.

Selain bisa mengurangi kenyamanan selama berkendara, perbaikan kopling yang setengah-setengah bisa memperpendek usia kampas kopling itu sendiri lantaran rumah kopling yang sudah tidak mampu bekerja secara maksimal.

Baca juga: Kebiasaan Buruk Penyebab Kampas Kopling Mobil Manual Cepat Habis

Toyota GR Supra akan mendapat opsi sistem transmisi manualDok. Toyota Toyota GR Supra akan mendapat opsi sistem transmisi manual

“Kemampuanya tidak akan maksimal, paling setelah 40.000 kilometer sudah minta ganti lagi, karena permukaan cover kopling yang lama ini tidak rata, sehingga kontak dengan kampas kopling juga tidak akan maksimal 100 persen,” ucapnya.

Dengan berkurangnya daya cengkram rumah kopling terhadap kampas, ini akan menyebabkan sering terjadi selip sehingga kampas kopling menjadi cepat aus.

Maka dari itu, memang sebaiknya perbaikan kopling dilakukan dengan lengkap; ganti kampas kopling dan rumah koplingnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau