JAKARTA, KOMPAS.com – Berdasarkan data AISI pada Januari-April 2022, skutik mendominasi pengiriman motor ke luar negeri, sebanyak 71,49 persen secara keseluruhan.
Adapun segmen sport dan underbone (bebek) masing-masing hanya mengambil pangsa pasar 17,11 persen dan 11,40 persen.
Rizal Rizkiawan Tandju, Deputy GM Marketing PT TVS Motor Company Indonesia mengatakan, penjualan motor bebek saat ini sudah sangat sedikit.
Baca juga: Fortuner Pelat RF Terobos Busway, Lolos meski Ada Polisi
Meski begitu, TVS masih memproduksi jajaran motor bebeknya. Ia mengaku, mayoritas permintaan saat ini malah untuk pasar ekspor.
“Bebek sekarang sudah enggak banyak. Tapi sebetulnya kalau ada yang mau beli masih bisa. Kami masih produksi terus. Cuma memang demand orang sudah ke matik semua,” ujar Rizal di Jakarta (15/6/2022).
“Tapi sebetulnya itu unit kami yang termasuk banyak diekspor. Jadi di negara-negara lain, rupanya bebek itu masih banyak, kebanyakan ke Afrika,” kata dia.
Baca juga: Karbon Jadi Musuh Bersama, Bagaimana Langkah Bersama Menghadapinya?
Menurutnya, tiga produk TVS yang paling banyak diekspor adalah motor bebek Neo, kemudian skutik Dazz, lalu motor bebek Rockz.
“Negaranya ke Afrika Barat dan ASEAN. Kalau bebek kebanyakan ke Afrika, di Filipina kebanyakan Dazz,” ucap Rizal.
“Kita harus berbangga, terutama di Afrika, motor bebek itu disebutnya ‘Motor Jakarta’. Dari dulu seperti itu, jadi motor bebek itu Motor Jakarta. Beberapa orang dari negara-negara Afrika Barat menyebut motor bebek seperti itu, saya enggak tahu kenapa,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.