Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/06/2022, 10:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbedaan pandangan dan rasa solidaritas pada pengguna Vespa klasik dan bertransmisi otomatis alias matik alias modern, jadi salah satu aspek terciptanya gap di komunitas skuter merek Italia ini.

Bahkan tidak jarang terdapat oknum yang masih mencibir di media sosial antar satu dengan lainnya. Padahal, slogan yang dipegang ialah sama, yaitu 'satu Vespa sejuta saudara'.

Namun, dalam perhelatan Vespa World Days (VWD) 2020-22 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, para pecinta Vespa melebur. Menyatu bersama tanpa memandang agama, ras, suku, serta budaya maupun jenis vespa yang digunakan, mau klasik atau matik.

Baca juga: Alasan Mengapa Vespa World Days 2022 Diselenggarakan di Bali

Museum Vespa World Days 2022Loamy Museum Vespa World Days 2022

Salah satu wujud nyatanya, bisa terlihat di museum Vespa yang dibuka di Bola Collection kawasan The Nusa Dua, Badung, Bali.

Koordinator museum Vespa World Day 2020-22 Bambang Priambodo menyatakan, total  58 unit Vespa yang merupakan koleksi pribadi orang Indonesia dari beberapa daerah terkumpul di sini.

"Pemiliknya semua milik orang Indonesia dan dikoleksi di Indonesia dari seluruh wilayah, ada dari Medan, Bali, dan sebagian besar dari wilayah Jawa," kata Bambang kepada Kompas.com di VWD, Jumat (10/6/2022).

Museum Vespa World Days 2022KOMPAS.com/Ruly Museum Vespa World Days 2022

"Kita mencoba mengurutkan secara sejarah mulai tahun yang tua, 1948 sampai yang paling baru, Vespa matik tahun 2021 varian anniversary kemarin," tambah Bambang.

Tujuannya, untuk memberikan informasi kepada dunia khususnya pecinta Vespa bahwa keberadaan merek sepeda motor tersebut di Indonesia telah panjang. Serta, kecintaan para kolektor atas Vespa tidak main-main.

Pada ruang tengah museum, ada Piaggio Ape tahun 1960-an yang masih dalam keadaan apik, sempat jadi pusat perhatian pengunjung museum dadakan ini. Namun, pemilik enggan ditampilkan identitasnya seperti beberapa koleksi Vespa tertentu.

Baca juga: Etika Lewat Persimpangan, Jangan Asal Tancap Gas

Museum Vespa World Days 2022KOMPAS.com/Ruly Museum Vespa World Days 2022

"Di Indonesia sangat langkah jumlahnya sangat sedikit jadi itu yang kita coba tampilkan, terutama yang di tahun-tahun tua dan yang tipe modern tapi limited edition," kata dia.

Adapun beberapa Vespa klasik yang ditampilkan ialah Bacchetta keluaran 1949, Vespa super 150 edisi HUT Jakarta ke-450 tahun pada 1979.

Kemudian, Vespa Grand Luso 1964, Vespa MK2 1964, Vespa Darling 1968, Vespa SS90 tahun 1970 dengan berbagai modifikasi, sampai Vespa PTS 100 lansiran 1980 yang sudah dikonversi menjadi bermesin listrik. 

Museum Vespa World Days 2022KOMPAS.com/Ruly Museum Vespa World Days 2022

Sementara untuk Vespa matik, cukup lengkap ada Sprint S, LX 125, model Primavera, sampai Primavera S. Tetapi motor tidaklah standar, semuanya memiliki keunikan tersendiri.

Sebagai contoh, Vespa 946 Red yang dimodifikasi dengan gambar bermotif batik keluaran tahun 2018, dan Vespa Primavera 50 cc edisi Kobe Bryant-Black Mamba keluaran tahun 2020 untuk memperingati kepergiannya.

Baca juga: Apa Jadinya jika Mobil Tanpa Filter AC?

Vespa Primavera edisi Kobe Bryan-Black Mamba di Museum Vespa World Days 2022Loamy Vespa Primavera edisi Kobe Bryan-Black Mamba di Museum Vespa World Days 2022

"Memang ada beberapa yang akhirnya tidak bisa untuk ditampilkan, lebih ke kendala teknis saat proses ke sini. Misalnya yang tahun 1948, padahal motor sudah diproses untuk dikirim ke Bali," ujar Bambang.

"Jadi museum ini sebenarnya adalah sosialisasi kepada dunia dan vespisti Indonesia juga bahwa di Indonesia mungkin banyak yang belum melihat unit-unit ini apalagi ketemu di jalan susah banget," kata dia lagi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com