JAKARTA,KOMPAS.com - Ban jadi salah satu komponen mobil yang berperan penting dalam hal kenyamanan dan kemananan selama berkendara.
Jika sampai rusak atau pecah, nyawa bisa jadi taruhannya. Sebab itu, jangan sepelekan soal urusan perawatan ban.
Selain menjaga tekanan udara, salah satu cara perawatan yang bisa dilakukan para pemilik mobil adalah dengan melakukan rotasi ban.
Baca juga: Jangan Salah, Ini Bedanya Servis Berkala, General Servis, dan Tune Up
Meski keempat ban dipasang bersamaan, namun kadang ada salah satu yang permukaanya lebih cepat habis. Faktor utamanya, tak lain karena gaya berkendara tiap pengemudi yang berbeda, atau bisa juga imbas kerusakan bagian kaki-kaki.
Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) PT. Gajah Tunggal TBK mengatakan, pengemudi dapat merotasi ban setiap kendaraan memasuki jarak tempuh kilometer tertentu.
"Secara berkala, idealnya sesuai petunjuk pabrikan rotasi ban minimal dilakukan jarak 5.000 kilometer (km)," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (9/6/2022).
Rotasi ban, menurut Zulpata, bisa juga di percepat sebelum kendaraan menempuh jarak 5.000 km tergantung kondisi ban.
Apabila pemilik mobil jarang mengecek kelurusan dan keseimbangan roda, sebaiknya lebih sering dilakukan rotasi ban.
"Jika setelan kelurusan roda (spooring) kurang sempurna, atau ada masalah suspensi, ban kurang tekanan angin, jarak rotasi bisa lebih pendek," kata Zulpata.
Baca juga: Tak Perlu Turun, Begini Cara Tahu Letak Tutup Tangki BBM Mobil
Selain itu, Zulpata menyarankan saat melakukan rotasi ban ada beberapa pertimbangan yang wajib diperhatikan pemilik mobil. Salah satunya, memindah posisi ban dengan usia pakai terbaru disesuaikan jenis sistem penggerak roda.
Untuk jenis FWD, ban kembangan lebih tebal di rotasi ke sisi depan, sebaliknya jenis mobil berpenggerak roda belakang (RWD), dua roda produksi terbaru dipasang ke roda belakang.
Sementara itu, Dealer Technical Support Manager Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi, menjelaskan, aturan main sesuai keselamatan berkendara ada sejumlah poin penting saat melakukan rotasi ban.
"Paling mudah, merubah posisi ban depan ke belakang. Bisa juga dengan cara di silangkan untuk mendapat hasil maksimal, supaya tingkat keausan ban bisa merata," ujarnya.
Namun, tiap jenis ban produksi pabrikan memiliki alur tapak rotasi yang berbeda. Ban yang punya satu alur tak bisa dirotasi menyilang, karena itu baiknya melihat dulu model alurnya.
Sebaiknya, kata dia, untuk melakukan rotasi setiap interval jarak tempuh 10.000 kilometer. Namun jika mobil sering dipacu dengan kecepatan tinggi, interval rotasi ban diperpendek jadi tiap 5.000 kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.