Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Krisis Cip Semikonduktor, BMW Group Sunat Fitur hingga Inden 1 Tahun

Kompas.com - 09/06/2022, 13:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis cip semikonduktor masih menghantui berbagai pabrikan mobil di global, tak terkecuali di Indonesia. Salah satu pabrikan otomotif yang terkena dampak ialah BMW Group.

Sejumlah mobil yang dipasarkan BMW Group, baik BMW dan Mini di Indonesia terkena imbas dari kelangkaan komponen cip semikonduktor itu.

Director of Communications BMW Group Indonesia Jodie O'tania mengatakan, krisis cip semikonduktor membuat pihaknya terpaksa memangkas fitur yang ada pada mobil.

Baca juga: Mulai 2030, Seluruh Portofolio Mini Berbasis Listrik

“Jadi, ada fitur yang terpaksa dihilangkan karena masalah cip (semikonduktor). Tapi fitur itu tidak esensial, melainkan fitur tambahan,” ucap Jodie, usai acara peluncuran Mini Electric di Main Atrium PIK Avenue, Jakarta Utara, Rabu (8/6/2022).

MINI John Cooper Works Kompas.com/Apridamegananda MINI John Cooper Works

Namun, ketika ditanya lebih lanjut mengenai fitur apa yang disunat, Jodie tidak menjelaskan secara spesifik.

Tak hanya sunat fitur, krisis cip semikonduktor juga membuat kendaraan lebih lama di delivery ke konsumen akibat inden yang cukup panjang. Terutama untuk mobil CBU (completely built up) alias didatangkan secara impor.

Baca juga: Indonesia Siap Jadi Produsen Baterai Mobil Listrik Kelas Dunia

“Beberapa model terutama CBU itu terpengaruh dan inden. Kalau untuk model Indonesia (CKD/ completely knocked down), ada beberapa tapi tidak signifikan,” kata dia.

Adapun untuk masa tunggu kendaraan atau inden paling lama didominasi dengan kategori kendaraan spesial (special edition).

“Beberapa model untuk Mini, indennya satu tahun,” ucap Head of MINI Asia Kidd Yam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke