Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Percaya Penuh dengan Google Maps, Bisa Malah Tersesat

Kompas.com - 30/05/2022, 16:01 WIB
Serafina Ophelia,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian di mana pemilik kendaraan bermotor nyasar akibat terlalu fokus membaca Google Maps masih sering terjadi. Mengandalkan aplikasi GPS ini tanpa mengetahui medan jalan sangatlah berbahaya bagi pengemudi.

Seperti yang terjadi pada Minggu (29/5/2022) yang lalu. Satu unit mobil Suzuki Ertiga tersesar di sebuah hutan di Mojorayung-Termulus, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Kapolsek Wungu AKP Agung Darmawan menjelaskan bahwa peristiwa bermula saat pengemudi mobil akan melanjutkan perjalanan setelah mampir di Madiun. Setelah itu, pengemudi menggunakan aplikasi Google Maps untuk menuju ke lokasi yang akan dituju.

Baca juga: Ini Fungsi Jalur Penyelamat di Jalan Tol

"Setelah masuk beberapa kilometer ke jalan tanah tanpa aspal tiba-tiba mobil terjebak karena roda depan bagian kiri terperosok di parit," ucap Agung seperti dikutip Kompas.com, Minggu (29/5/2022).

Kondisi bahan bakar minyak mobil saat itu juga mulai menipis, hingga akhirnya salah seorang penumpang mobil tersebut menghubungi petugas pemadam kebakaran untuk meminta pertolongan. Mobil akhirnya dievakuasi dengan cara ditarik, dibantu oleh komunitas mobil off road.

Agung menjelaskan, jalan yang dilalui Suzuki Ertiga tersebut memang bisa mengantar ke tujuan. Namun ternyata, jalur itu hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

Dalam menggunakan aplikasi GPS seperti Google Maps, pengemudi tidak bisa sepenuhnya mengandalkan panduan aplikasi tersebut. Pengemudi juga perlu tetap waspada dan memperhatikan medan jalan yang akan dilaluinya.

OtomotifKOMPAS.com Kecelakaan maut yang belum lama ini terjadi di Jalan Raya Klari-Cikampek, tepatnya di Tamelang, Purwasari, Karawang, Jawa ...

Baca juga: Kronologi Cedera Lengan Marquez, Sampai Harus Mundur dari MotoGP 2022

Apabila medan jalan terlihat tidak memungkinkan untuk dilalui, baiknya pengemudi mencari rute alternatif atau bertanya kepada orang setempat untuk memastikan bahwa jalan yang dilalui aman atau bisa digunkan.

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu menjelaskan bahwa membaca peta digital sambil berkendara bisa membuat konsentrasi pengemudi terpecah.

"Kalau dia perhatiin (secara terus-menerus), dia bisa ke-distract. Enggak aman," ucap Jusri kepada Kompas.com beberapa waktu yang lalu.

Agar konsentrasi tidak terpecah dan pengemudi bisa tetap fokus berkendara, Jusri menyarankan pengemudi untuk memanfaatkan fitur audio yang ada pada aplikasi Google Maps.

Baca juga: Hasil Klasemen MotoGP 2022 Usai GP Italia, Quartararo Tetap di Puncak

Fitur audio ini membantu pengemudi untuk tetap melihat ke depan ke arah jalan; sembari Google Maps memandu dengan menggunakan suara. Sehingga, pengemudi tidak perlu terus-menerus melihat ke arah ponsel untuk melihat rute jalan.

"Maps dihidupkan, audionya dihidupkan. Didengarkan aja. Kalau ingin sekadar lihat karena ragu, ya berhenti," ucap Jusri.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal ini. Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, pengendara motor tetap harus memperhatikan keadaan jalan di sekitar dan tidak sepenuhnya mengikuti arahan dari aplikasi tersebut.

"Dalam membaca maps, sebaiknya pengendara juga harus memperhatikan rute yang dilaluinya. Jangan sampai salah arah atau salah tujuan. Jadi, sebaiknya pelajari dulu rute yang akan dilalui," ucap Agus kepada Kompas.com beberapa waktu yang lalu

TERSESAT-Berbekal google map, sebuah mobil Suzuki Ertiga tersesat disebuah hutan di Mojorayung-Termulus, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Minggu (29/5/2022).KOMPAS.COM/Dokumentasi Polres Madiun TERSESAT-Berbekal google map, sebuah mobil Suzuki Ertiga tersesat disebuah hutan di Mojorayung-Termulus, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Minggu (29/5/2022).

Baca juga: Hasil MotoGP Italia 2022, Bagnaia Juara, Quartararo dan Espargaro Podium.

Dalam perjalanan, pengendara motor juga harus tetap waspada untuk melakukan tindakan antisipasi. Misalnya, memperlambat kecepatan atau berbalik arah, jika diarahkan ke rute yang salah atau rute yang tidak bisa dilewati kendaraan roda dua.

"Jangan juga saat kita berkendara, perhatian kita justru tertuju pada layar handphone, walaupun handphone tersebut telah ditempatkan di dasbor motor kita. Karena, pandangan kita saat berkendara harus selalu melihat jauh ke depan untuk mencari informasi jalan yang akan kita lalui," ucap Agus.

Kemudian untuk mengantisipasi kejadian seperti pengendara motor masuk ke tol, pengendara bisa memilih terlebih dahulu mode pengaturan khusus agar rute yang ditunjukkan adalah rute untuk kendaraan roda dua.

Dengan menggunakan mode ini, aplikasi peta digital akan menampilkan rute yang bisa dilewati oleh motor, sehingga tidak diarahkan untuk masuk ke jalan tol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau