JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam upaya mendorong pertumbuhan industri otomotif dalam negeri, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggandeng kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Dirjen ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan, melalui jalinan tersebut diharapkan hasil kajian pada sektor otomotif dari JICA bisa diterapkan pada industri di Indonesia.
"Kami sangat mengapresiasi kajian mendalam oleh JICA yang dibutuhkan oleh sektor otomotif," kata Taufiek, dikutip dari siaran resmi Kemenperin, Sabtu (28/5/2022).
Berama JICA, Kemenperin akan melangsungkan kerja sama dalam kerangka Program Pembangunan Industri Otomotif 2022-2025. Ada tiga pilot project yang akan dilakukan sebagai implementasi dari kolaborasi tersebut.
Baca juga: Toyota Sebut Perlu Ada Pembatasan Usia Mobil di Indonesia
Mulai dengan matchinghub, program pendampingan R&D, juga program pengembangan strategi ekspor untuk industri otomotif Indonesia.
"Riset dan kajian adalah modal yang penting bagi penyusunan kebijakan pengembangan industri otomotif. Kami sangat berterima kasih kepada JICA yang melaksanakan kajian-kajian untuk mengambil kebijakan yang terbaik," ujar Taufiek.
Adapun project tersebut berkaitan dengan kebijakan pengembangan sektor otomotif yang ditempuh pemerintah, misalnya Super Deduction Tax 300 persen bagi industri manufaktur yang berinvestasi dalam hal riset dan pengembangan (R&D).
Perwakilan JICA, Tomoyuki Yamada menyampaikan, tiga pilot project kerja sama Kemenperin-JICA akan dilakukan secara simultan dalam periode 2022-2025 oleh tiga working group.
Kegiatan pertama implementasi digitalisasi melalui matchinghub badan usaha komponen dan sistem integrator, bertujuan meningkatkan proses produksi dan manajemen pabrik pada industri otomotif lokal.
Kedua pendampingan R&D&D yang akan dilaksanakan dalam bentuk pengembangan pedoma pelaksanaan R&D&D agar dimanfaatkan banyak badan usaha.
"Sasaran partisipan project ini adalah industri yang tengah melakukan atau berminat mengembangkan teknologi, berinovasi dalam proses desain, dan kegiatan R&D&D lainnya," kata Yamada.
Baca juga: Komparasi Biaya Servis All New Voxy vs Serena C27, Siapa Lebih Murah?
Untuk pengembangan strategi ekspor yang dilaksanakan dalam bentuk penelitian-penelitian terkait struktur pasar, standar keamanan, keberterimaan produk, kapasitas produksi, regulasi, sistem pajak, dan praktik bisnis industri otomotif di Indonesia.
"Tim JICA juga menyampaikan output yang ditargetkan, detail timeline per working group, serta stakeholder-stakeholder yang diharapkan berpartisipasi untuk menyukseskan program kerja sama antara Kemenperin Perindustrian dan JICA," ujar Yamada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.