JAKARTA, KOMPAS.com - Dewasa ini, usia penggunaan baterai pada kendaraan listrik masih menjadi perbincangan hangat karena dapat mengalami penyusutan daya yang seiring dengan penggunaannya.
Apalagi, mengingat komponen tersebut menguasai hampir 80 persen di tiap sepeda motor ataupun mobil elektrik. Sehingga, jika terjadi kendala, pemilik perlu menyiapkan dana cukup besar dalam memperbaikinya.
Selain itu, menurunnya kemampuan baterai juga akan mengganggu fungsi kendaraan listrik sebagai transportasi harian. Lantas, adakah cara supaya baterai lebih tahan lama dan awet?
Baca juga: Mengenang Legenda Off-Road, Meratus Expedition Kembali Digelar 23 Mei 2022
Head of Service Planning and Strategy Department PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Suprayetno menjelaskan, hal ini bukanlah persoalan sulit. Namun, memang dibutuhkan kedisiplinan dari tiap pengguna.
"Salah satunya, hindari penggunaan fast charging terlalu sering. Pemilik baiknya mengutamakan pengisian daya secara normal," kata dia belum lama ini.
"Charging pakai wall charger, arus listriknya tidak terlalu besar, tapi tidak membuat baterai cepat panas dan bisa ditinggal semalaman kalau di rumah," tambah dia.
Memang penggunaan fast charging bisa mengisi daya baterai lebih cepat dan siap dipakai kembali. Tetapi, arus listrik yang besar dalam sumber tersebut memiliki temperatur sangat tinggi.
Alhasil, menurut Suprayetno, baterai akan lebih cepat panas sehingga pada akhirnya memperpendek lithium-ion atau kandungan sel yang berada di dalamnya.
Baca juga: Indonesia Jadi Kontributor Utama Penjualan Mitsubishi Secara Global
Selain itu, seringnya proses pengisian daya juga meningkatkan siklus baterai yang lebih tinggi. Sehingga, disarankan juga untuk tidak sering melakukan charging.
"Umur dan kemampuan kapasitas baterai menyerap daya listrik terhitung dari jumlah siklus charging. Maka, isilah daya mobil listrik ketika memang dibutuhkan," terang Suprayetno.
Ia menyarankan untuk melakukan pengisian daya mobil listrik ketika kapasitas baterai mendekati 20 persen.
Hal serupa juga dikatakan Manager E-Motor Division PT Terang Dunia Nusantara Awan Setiawan yang menjelaskan bahwa rata-rata usia pakai baterai kendaraan elektrik berkisar antara 3-5 tahun.
Akan tetapi, masa pakai tersebut merupakan sebatas perkiraan kasar saja. Sebab, banyak faktor yang memengaruhi masa pakai baterai motor listrik.
Baca juga: Kendaraan Anak Bangsa AMMDes Akan Ikut Pameran Internasional
Faktor utama yang memengaruhi masa pakai baterai motor listrik adalah cara pemakaian, seperti banyaknya baterai dicas dan metode pengisian yang digunakan.
"Jadi di baterai itu ada spesifikasinya berapa cycle atau berapa kali siklus pengisian. Untuk motor listrik United T1800 pakai baterai yang punya 900 cycle atau siklus pengisian,” ujar dia.
Sehingga, apabila dalam satu hari pengguna melakukan sekali siklus pengisian, usia baterai bisa bertahan 900 hari atau lebih kurang 3 tahun pemakaian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.