Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2022, 18:41 WIB
Aprida Mega Nanda,
Stanly Ravel

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan yang melibatkan bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP), akhir-akhir ini sering terjadi. Misal insiden di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) beberapa waktu lalu. 

Kejadian paling baru menimpa bus yang mengakut peziarah di Tanjakan Balas, Kampung Paripurna, Desa Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, pada Sabtu (21/5/2022).

Hal yang kerap menjadi penyebab kecelakaan pada bus adalah rem yang tak bekerja alias blong atau human error .

Rem blong bisa terjadi akibat kurangnya perawatan, atau adanya tindakan keliru yang dilakukan pengemudi bus dan truk saat pengoperasiannya.

Baca juga: Diduga Rem Blong, Bus Peziarah Tabrak Rumah di Ciamis, 4 Orang Tewas

Sementara human error, bisa disebabkan dari faktor berkendara si pengemudi, kondisi fisik, atau pemilihan jalan yang tidak pas sehingga terjadi kecelakaan.

Kondisi bus Pariwisata menabrak rumah warga di Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (21/5/2022). Sebanyak empat orang tewas dan 24 orang luka-luka dalam kejadian tersebut. ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI Kondisi bus Pariwisata menabrak rumah warga di Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (21/5/2022). Sebanyak empat orang tewas dan 24 orang luka-luka dalam kejadian tersebut.

Sebagai penumpang, tentu tidak ingin mengalami kecelakaan. Lalu apa yang dibisa dilakukan guna mengurangi risiko tersebut?

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan penumpang agar risiko kecelakaan bisa berkurang.

“Pertama, tanyakan dan pastikan ada satu pengemudi serep untuk perjalanan jauh,” ucap Sony kepada Kompas.com belum lama ini.

Menurut Sony, sopir penggantiharus orang yang kompeten pada bidangnya dan memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

Baca juga: MLFF Bakal Gantikan E-Toll buat Bayar Tol, Ini Perbedaan Cara Kerjanya

Selain itu juga wajib menguasai kendaraan dalam hal pengoperasian dan pengetahuan akan keselamatan.

“Kedua, penumpang boleh ketiduran, namun jangan lama-lama dan segera bangun. Perhatikan cara dan gaya mengemudi sopirnya,” kata Sony.

Jika terlihat ugal-ugalan, penumpang bisa minta bus untuk berhenti. Mengingat bus tersebut disewa, tentu pengemudi dan kru seharusnya mengikuti kemauan dari penumpang.

“Selanjutnya, duduk relaks dan menggunakan safety belt. Keempat, perhatikan dan tandai di mana jalur evakuasi pada bus jika nantinya terjadi kecelakaan,” katanya.

Baca juga: Penting, Nyalakan Mesin Mobil Selama 3 Menit buat Periksa Oli Mesin

Jalur darurat dan pintu emergency di bus ada di bagian atap, sisi kanan belakang bus dan kaca samping. Ingat juga letak alat pemecah kaca untuk keluar dari jendela samping.

Kabin Bus AKAP DAMRI Royal ClassDOK. DAMRI Kabin Bus AKAP DAMRI Royal Class

“Terakhir, selalu waspada dan jangan berpikir aman, karena segala sesuatu bisa terjadi kalau pengemudinya ugal-ugalan,” ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com