JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan yang melibatkan bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP), akhir-akhir ini sering terjadi. Misal insiden di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) beberapa waktu lalu.
Kejadian paling baru menimpa bus yang mengakut peziarah di Tanjakan Balas, Kampung Paripurna, Desa Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, pada Sabtu (21/5/2022).
Hal yang kerap menjadi penyebab kecelakaan pada bus adalah rem yang tak bekerja alias blong atau human error .
Rem blong bisa terjadi akibat kurangnya perawatan, atau adanya tindakan keliru yang dilakukan pengemudi bus dan truk saat pengoperasiannya.
Baca juga: Diduga Rem Blong, Bus Peziarah Tabrak Rumah di Ciamis, 4 Orang Tewas
Sementara human error, bisa disebabkan dari faktor berkendara si pengemudi, kondisi fisik, atau pemilihan jalan yang tidak pas sehingga terjadi kecelakaan.
Sebagai penumpang, tentu tidak ingin mengalami kecelakaan. Lalu apa yang dibisa dilakukan guna mengurangi risiko tersebut?
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan penumpang agar risiko kecelakaan bisa berkurang.
“Pertama, tanyakan dan pastikan ada satu pengemudi serep untuk perjalanan jauh,” ucap Sony kepada Kompas.com belum lama ini.
Menurut Sony, sopir penggantiharus orang yang kompeten pada bidangnya dan memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
Baca juga: MLFF Bakal Gantikan E-Toll buat Bayar Tol, Ini Perbedaan Cara Kerjanya
Selain itu juga wajib menguasai kendaraan dalam hal pengoperasian dan pengetahuan akan keselamatan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.