JAKARTA, KOMPAS.com - Kaca film pada mobil dapat berguna untuk mengurangi suhu panas dengan mereduksi sinar ke kabin. Tidak heran bila banyak pengemudi kemudian memasang kaca film pada mobil masing-masing.
Namun, tidak jarang yang memasang kaca film dengan tingkat kegelapan tinggi. Dengan alasan privasi dan estetika, penggunaan kaca film terlalu gelap dapat menggangu pandangan pengendara lain di jalan.
Padahal pemerintah sudah mengatur penggunaan kaca film ini, dan semua mengenai ketentuan tersebut sudah etrtuang di dalamnya. Pengemudi dapat mengikuti aturan tersebut guna menghindari hal yang tidak diharapkan ke depannya.
Baca juga: Suhu Panas Indonesia, Jangan Salah Pilih Kaca Film buat Mobil
Landasan hukum mengenai kadar kegelapan kaca film mobil bersumber dari persyaratan teknis dan layak jalan kendaraan bermotor, menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ).
Hanya saja, UU LLAJ maupun PP 55/2012 tidak mengatur secara eksplisit mengenai tingkat kegelapan kaca yang dibolehkan. Karena itu landasan hukumnya kemudian mengacu pada Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 439/U/Phb-76 tentang Penggunaan Kaca Pada Kendaraan Bermotor.
Baca juga: Selain untuk Keamanan, Ini Fungsi Lain Kaca Film pada Mobil
Adapun SK Menhub tersebut memiliki enam poin yang mengatur soal kegelapan kaca fim.
Berikut bunyinya:
1. Kendaraan-kendaraan bermotor yang diperlengkapi dengan kaca depan, kaca belakang, dan atau kaca samping, kaca-kaca tersebut harus dibuat dari bahan yang tidak mudah pecah, tembus pandangan dari dua arah (sangat bening) dan tidak boleh mengubah serta mengganggu bentuk-bentuk orang atau benda-benda yang terlihat melalui kaca tersebut;
2. Tanpa mengurangi maksud ketentuan poin 1, boleh dipergunakan kaca berwarna atau kaca yang berlapis bahan berwarna (film coating), asal dapat tembus cahaya dengan prosentase penembusan cahaya tidak kurang dari 70%;
3. Tanpa mengurangi maksud ketentuan poin 1 dan 2, kaca depan dan atau kaca belakang boleh dipergunakan kaca berwarna atau kaca yang berlapis bahan pewarna (film coating) dengan prosentase penembusan cahaya tidak kurang dari 40% sepanjang sisi atas (bagian kaca) yang lebarnya tidak lebih dari sepertiga tinggi kaca yang bersangkutan;
4. Penggunaan bahan-bahan untuk lapisan berwarna pada kaca-kaca sebagaimana dimaksud dalam poin 2 dan 3 tidak menimbulkan pemantulan-pemantulan cahaya-cahaya baru, selain pantulan-pantulan cahaya yang biasa terdapat pada kaca-kaca bening;
5. Dilarang menempelkan atau menempatkan sesuatu pada kaca-kaca kendaraan bermotor, kecuali jika hal itu dimaksud untuk kepentingan pemerintah, yang penempatannya tidak boleh mengganggu kebebasan pandangan pengemudi;
6. Yang dimaksud dengan prosentase penembusan cahaya adalah: angka yang menunjukkan perbandingan antara jumlah cahaya setelah menembus kaca tembus pandangan dan jumlah cahaya sebelum menembus kaca yang bersangkutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.