Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Abai, Ini Tanda Tubuh Sudah Lelah Saat Berkendara Mobil

Kompas.com - 08/05/2022, 08:41 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com— Saat mengemudikan mobil, terutama saat arus balik mudik dengan lalu lintas yang data tidak luput dari kelelahan. Stamina dan kondisi tubuh pengemudi akan kian menurun apabila terjebak macet.

Meskipun hanya duduk, namun mengendarai mobil dalam durasi lama dengan berbagai medan jalan akan menguras tenaga. Oleh sebab itu, tubuh yang mulai kehilangan stamina akan membuat pengemudi kehilangan konsentrasi berkendara.

Hal ini karena pengemudi sudah berada di batas kelelahan yang mana membutuhkan istirahat. Apabila memaksakan diri, pengemudi akan membahayakan nyawa diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.

Baca juga: Masih Perlukah Ritual Injak Gas Sebelum Matikan Mesin Mobil?

Ada beberapa gejala kelelahan yang harus diwaspadai oleh pengemudi. Jika merasakan gejala-gejala tersebut, disarankan bagi pengemudi mobil segera beristirahat.

“Pertama tubuh pengemudi akan merasakan pegal-pegal. Pegal-pegal pada bagian tangan, pinggang, leher serta bahu. Jika sudah merasakannya, sudah waktunya bagi pengemudi untuk beristirahat,” kata Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Gejala selanjutnya adalah mata pengemudi mulai terasa perih. Hal tersebut karena memaksakan indra penglihatan untuk terus melihat berbagai objek saat mengendarai mobil. Tidak hanya itu saja, mata perih juga disebabkan terlalu banyak menerima sinar dari luar kabin.

Gejala lainnya yang harus diwaspadai adalah persepsi jarak terganggu. Hal ini karena otak mulai tidak dapat merespons dengan benar. Kemudian, kepala terasa berat akibat didera rasa kantuk.

Baca juga: Pertamina Sentil Mandalika Racing Team Agar Mau Klarifikasi

Gejala terakhir yaitu ketika memaksakan mengemudi di tengah kondisi mengantuk, hal ini membuat pengemudi berisiko mengalami microsleep.

Meski microsleep terjadi hanya sesaat atau hitungan sepersekian detik. Saat kondisi atau gejala ini terjadi, risiko terjadinya kecelakaan kian besar karena fokus pengemudi hilang.

“Proses sampai mengalami microsleep ini panjang, tapi banyak pengemudi yang mengabaikan dengan alasan tanggung, gengsi dan dikejar waktu,” kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau