Tarif Rental Mobil di Solo Terkerek 50 Persen Jelang Lebaran

SOLO, KOMPAS.com- Memasuki akhir bulan Ramadan, ternyata geliat bisnis rental mobil sudah kembali normal.

Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, musim Lebaran kali ini, permintaan penyewaan mobil menunjukkan peningkatan.

Untuk wilayah Solo, Jawa Tengah, sudah banyak permintaan sewa mobil, baik dari perorangan maupun perusahaan menjelang libur Lebaran.

Abdul Ghany, pemilik MAG Rent yang berbasis di Kota Solo mengatakan, harga rental mobil mengalami kenaikkan sekitar 50 persen pada momen jelang Lebaran.

Baca juga: Tips Memilih Mobil Rental buat Mudik Lebaran

“Ada kenaikan, rata-rata sekitar 50 persen dibandingkan hari-hari biasa. Karena demand tinggi berpengaruh ke harga yang naik di wilayah Solo Raya,” kat Ghany, saat ditemui Kompas.com di kantor MAG Rent, Colomadu, Surakarta, Sabtu (23/04).

Dok. Shutterstock/Pormezz Ilustrasi layanan penyewaan mobil atau car rental.

Kenaikan tersebut diakui sebagai hal yang biasa, mengingat permintaan rental juga mengalami kenaikan. Beda dengan dua tahun sebelumnya, di mana harga rental mobil tetap normal sekalipun menjelang Lebaran.

“Kalau dua tahun sebelumnya memang tidak ada kenaikan harga sama sekali, walaupun menjelang Lebaran. Itu karena pandemi kan jadi kegiatan dibatasi, termasuk rental mobil,” tambahnya.

Baca juga: Harga Sewa Rental Mobil buat Dipakai Mudik, Avanza Mulai Rp 350.000

Untuk tarif, mobil jenis LCGC mengalami kenaikan dari Rp 300 ribu-an per hari menjadi 400 ribu-an per hari. LaluMPV naik sekitar Rp 500 ribu-an hingga Rp 700 ribu-an.

Harga tersebut pun tergantung dari jarak dan durasi pakai pelanggan. Bila jarak pakai semakin jauh, maka akan berpengaruh pada tarif sewa mobil.

“Jenis city car seperti Brio jadi Rp 400 ribu-an, kalau MPV seperti Avanza sampai Innova berkisar Rp 500- Rp 700 ribu-an,” katanya.

Baca juga: Jelang Arus Mudik, Rental Mobil Mulai Panen

Shutterstock/Ronnachai Palas Ilustrasi mengendarai mobil MPV.

Kenaikan harga itu berlangsung dari H-3 hingga H+10 Lebaran. Ghany menjelaskan, penyesuaian harga sudah melalui musyawarah paguyuban rental wilayah Solo Raya.

Walau begitu, pengusaha rental menerapkan harga berbeda, tergantung dari kebijakan masing-masing.

“Harga itu hanya patokan, ada yang memberikan tarif lebih mahal ataupun lebih murah. Ada juga yang sudah menurunkan tarif di H+7, masing-masing saja,” kata Ghany.