DEPOK, KOMPAS.com – Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan Honda Mobilio dengan KRL Commuter Line terjadi di pelintasan Citayam-Depok, tepatnya di Jalan Raya Rawa Geni, Rabu (20/4/2022). Buntut dari peristiwa ini, PT KAI akhirnya menutup secara permanen pelintasan sebidang tersebut.
Hal ini sesuai dengan UU 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 94 menyatakan, “Untuk keselamatan perjalanan kereta api dan pemakai jalan, perlintasan sebidang yang tidak mempunyai izin harus ditutup.”
Penutupan akses ini berdampak bagi warga Cipayung ataupun Citayam yang ingin menuju ke kawasan Margonda, ataupun rute sebaliknya.
Baca juga: KAI Bakal Tuntut Pengemudi Mobil yang Tabrakan dengan KRL di Depok
Mereka harus memutar lebih jauh, yang berkonsekuensi pada rute yang lebih jauh dan waktu tempuh yang lebih lama dari sebelumnya.
“Mengenai penutupan ini, kami merasa sedih karena pelintasan dipakai orang lalu lalang untuk pulang atau berangkat kerja. Sebelum ditutup, pelintasan ini memang memudahkan,” ujar Ahmad Yani Nurdin (56), warga yang bermukim di kawasan Rawa Geni, kepada Kompas.com (21/4/2022).
Meski begitu, mantan Ketua RT 003 RW 009, Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, ini menyerahkan sepenuhnya kepada PT KAI.
Baca juga: Pertamax Rp 12.500, Isi BBM Full Mitsubishi Xpander Tembus Rp 562.500
“Kalau masalah keberatan, kami kembalikan lagi bagaimana warganya. Kan ini memang pelintasan yang vital untuk sarana dan prasarana orang yang mau berangkat kerja,” ucap Nurdin.
“Saya sendiri sebagai mantan ketua RT di sini, hak PT KAI tidak bisa kita tolak karena sudah ada aturannya. Apa yang jadi wewenang KAI, itu jadi haknya,” kata dia.
Menurutnya, pelintasan sebidang di Jalan Raya Rawa Geni sudah ada sejak dulu. Bahkan, semenjak 30 tahun yang lalu sudah bisa dipakai motor dan mobil, dari Depok menuju Citayam atau sebaliknya.
Baca juga: Arus Mudik, Kendaraan dari Bandung ke Jakarta Dialihkan Lewat Arteri
“Saya mengambil kesimpulan, kalau sini ditutup, otomatis satu-satunya jalan kita lewat Dipo. Cuma di sana sangat disayangkan, posisi dua mobil saja enggak masuk,” kata Nurdin.
“Kalau yang punya kendaraan mudah saja, tapi yang enggak punya kendaraan kasihan kalau harus memutar. Yang naik ojek online dan sebagainya, setidaknya keluar biaya juga (karena rute lebih jauh),” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.