JAKARTA, KOMPAS.com - Tengah viral di media sosial pengisian bahan bakar Panther yang mencapai 466,02 liter. Padahal, kapasitas tangki Panther diketahui hanya mampu menampung sekitar 55 liter.
Kecurangan tersebut diunggah oleh akun Instagram Romansa Sopir Truck, Senin (18/4/2022). Akun itu menceritakan bagaimana asal mula kejadiannya.
Berawal ketika pengemudi mobil hendak mengisi solar di SPBU Rimbo Bujang, Tebo, Jambi, tetapi disebut habis. Adapun di lokasi terdapat mobil Panther yang sedang mengisi bahan bakar.
Baca juga: Panther Diduga Timbun Solar, Tampung 466 Liter Sekali Isi Rp 2,4 Juta
Ketika ditanya mobil tersebut mengaku mengisi Dexlite. Namun, ada hal yang mencurigakan yaitu harga bahan bakar di mesin pompanya ditutupi stiker. Saat dibuka ternyata harganya solar bukan Dexlite.
“Solar ada dibilang habis. Sudah jelas di lokasi SPBU ini sedang ada mobil Panther Siluman yang sedang mengisi BBM jenis solar dalam jumlah besar yang mencapai 2,4 juta,” tulis akun tersebut.
Disinyalir tangki tersebut sudah dimodifikasi sehingga bisa muat solar banyak.
View this post on Instagram
Modifikasi tangki dengan tujuan meraih keuntungan sering dilakukan. Namun, pemilik kendaraan harus waspada. Pasalnya, modifikasi tangki bahan bakar yang tidak sesuai dengan standar baku keamanan penampungan BBM berisiko memicu kebakaran.
Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriadi mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika melakukan modifikasi pada tangki mobil.
“Pertama, kualitas las yang tidak terjamin bisa menyebabkan bensin bocor dan mengakibatkan kebakaran,” ujar Bambang saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/4/2022).
Baca juga: Jalur Darat Diprediksi Membeludak, Hindari Mudik pada 28-29 April 2022
Kemudian, Bambang melanjutkan, pada sistem bahan bakar standar pabrikan, di dalam tangki sudah disiapkan one way valve dan valve breather yang berfungsi sebagai pengaman saat mobil terbalik atau bensin penuh maka bensin tidak bisa keluar.
“Nah, kalau tangki luarnya dimodifikasi atau diubah ukurannya menjadi lebih besar, maka fungsi tersebut bisa hilang,” kata dia.
Maka dari itu, Bambang menegaskan kepada masyarakat untuk tidak memodifikasi tangki mobil dan mengisi BBM pada kendaraan sesuai dengan peruntukan kapasitas dari pabrikan.
“Kalaupun terpaksa harus ada bensin cadangan, maka bisa menggunakan tempat yang khusus sebagai penyimpan bahan bakar,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.