Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Menko Airlangga, Indonesia Pasar Besar Motor Asia

Kompas.com - 02/04/2022, 10:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia merupakan pasar besar motor Asia yang perkembangan industri otomotifnya cukup pesat. 

"Kita pasar besar motor Asia, produksi di sini lebih besar dari negara asal brand tersebut berada. Indonesia juga mampu mengekspor ke 30 negara, dan ini membuktikan bahwa kita punya daya saing yang baik," ucap Airlangga, dalam acara CEO  yang digelar Dyandra Promosindo bersama Bank Danamon di ajang IIMS Hybrid 2022.

Dengan adanya latar belakang tersebut, Airlangga mengatakan, pemerintah mendukung kebangkitan industri otomotif dengan berbagai kebijakan yang telah dirancang.

Muldai dengan program kebijakan PPnBM yang lebih detail dengan pengembangan kendaraan low cost green car (LCGC) dan non-LCGC.

Baca juga: Rebutan, All New HR-V Masih Nihil Diskon di IIMS 2022

CEO Intimate Sharing Session IIMS Hybrid 2022KOMPAS.com/STANLY RAVEL CEO Intimate Sharing Session IIMS Hybrid 2022

Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif bagi kendaraan-kendaraan ramah emisi, produksi complete knocked down (CKD), serta mobil listrik. Termasuk juga perpanjangan diskon PPnBM pada 2022 sebagai relaksasi untuk mendorong penyerapan pasarnya.

"Pemerintah juga mendorong peningkatan konsumsi masyarakat semakin terjamin melalui regulasi insentif PPnBM pada tahun 2022 yang kita proyeksikan akan sejalan dengan konsumsi masyarakat menjelang musim lebaran," kata Airlangga.

Tak hanya itu, memasuki era elektrifikasi, pemerintah juga sedang mendorong penggunaan baterai dalam kendaraan bermotor melalui berbagai regulasi. Dengan ragam hal yang telah dilakukan, diharapkan masyarakat juga bisa membangkitkan industri otomotif yang berkelanjutan.

Selain itu, Airlangga juga mengatakan, Indonesia telah memiliki peta jalan untuk sektor otomotif yang salah satunya terkait target menekan emisi gas buang kendaraan.

Baca juga: Insentif PPnBM untuk Mobil 1.500 cc Habis, Harga Mobil Naik

"Terkait emisi, tergetnya di 2030 adalah 29 persen yang bisa dilakukan sendiri, dan dengan effort itu 41 persen. Dibandingkan dengan berbagai negara, kita cukup kompetitif," ujar Airlangga.

Toyota Kijang Innova EV ConceptDOK. TAM Toyota Kijang Innova EV Concept

"Untuk mencapai terget tersebut, tentu peta jalan ini termasuk untuk pengembangan industri berbasis baterai sehingga bisa menurunkan emisi. Pemerintah juga membuat dua trek, yakni sektor hilr dari otomotif dan hulunya mulai dari nikel, battery cel, batrery pack itu semua sudah dibuatkan road map-nya dan diharapkan bisa berkontribusi untuk menurunkan emisi nantinya," katanya.

Sementara itu, Presiden Direktur Dyandra Promosindo Hendra Noor Saleh mengatakan, dalam perkembangan otomotif di Indonesia yang saat ini berfokus pada pengembangan kendaraan berbasis non emisi, diperlukan perhatian khusus.

"Diantaranya soal Investasi dari sisi industri dan sinergi dari seluruh stakeholders terkait untuk bersama-sama memajukan industri otomotif agar lebih baik lagi," ujar pria yang akrab disapa Kohen.

Baca juga: Peran Penting Industri Otomotif bagi Perekonomian Nasional

IIMS Hybrid 2022KOMPAS.com/STANLY RAVEL IIMS Hybrid 2022

Selama pameran IIMS Hybrid 2022, Dyandra selaku penyelenggara membidik total transaksi penjualan mencapai kisaran Rp 3 triliun dengan terget penjualan kendaraan sekitar 6.000 unit, dan jumlah pengunjung mencapai 300.000 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau