Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap Harga Pertamax Diprediksi Naik, Tembus Rp 15.000

Kompas.com - 28/03/2022, 07:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak dunia melambung tinggi akibat konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Konflik tersebut berdampak pada pasokan minyak dunia yang menurun, sehingga permintaan lebih besar dari ketersediaan, mengingat negara yang bertikai adalah salah satu produsen komoditas energi ini.

Dilansir dari Kontan, Minggu (27/3/2022), Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sinyal kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) RON 92 Pertamax.

“Pertamax bisa saja terkena imbas kenaikan harga minyak dunia karena termasuk BBM non subsidi dan dia konsumsi masyarakat golongan atas,” ucap Sri Mulyani.

Namun, Sri Mulyani mengatakan bahwa BBM lain yakni Pertalite tidak akan ada kenaikan harga.

“Pertalite tidak berubah, ini menyebabkan nanti kita akan bayar kompensasi ke Pertamina karena mereka enggak naik,” kata dia.

Baca juga: Viral, Video Toyota Innova Diesel Minum Pertamax, Apa Dampaknya?

Sementara itu, saat tim redaksi mencoba menghubungi pihak Pertamina, Corporate Secretary Subholding Commercial And Trading Pertamina Irto Ginting mengatakan, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait untuk penyesuaian harga Pertamax.

“Masih proses ya,” ucap Irto saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/3/2022).

Lantas berapakah perkiraan kenaikan harga Pertamax?

Ilustrasi SPBU Pertamina di JakartaDok. Pertamina Ilustrasi SPBU Pertamina di Jakarta

Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Eddy Junarsin mengatakan, jika harga BBM non subsidi RON 92 mengikuti harga pasar minyak dunia, maka akan berada di kisaran Rp 15.945 per liter.

“Kalau kita mengikuti harga pasar sekarang, seharusnya Pertamax yang (RON) 92 itu Rp 15.945,” kata Eddy dikutip dari Kompas.com.

Apabila pemerintah menaikkan harga Pertamax mengikuti harga minyak dunia, maka akan timbul kegaduhan di masyarakat.

Baca juga: Cara Tepat Membersihkan Ruang Mesin Mobil

Namun, untuk menghindari hal tersebut, pemerintah dapat memberikan subsidi untuk Pertamax, agar membuat suasana menjadi lebih tenang.

Dengan adanya subsidi, kenaikan Pertamax akan dapat ditekan di kisaran harga Rp 13.000 sampai Rp 14.000 per liter.

“Sehingga harganya jadi Rp 13.000 atau Rp 14.000, naiknya tidak terlalu ekstrem gitu,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau