Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kemacetan Panjang Usai Gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika

Kompas.com - 21/03/2022, 11:10 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan panjang terjadi usai gelaran MotoGP Indonesia yang berlangsung di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (20/3/2022).

Bahkan ribuan penumpang terlantar usai menonton GP Mandalika sampai lima jam, hingga akhirnya diangkut dengan truk polisi.

Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) Kombes Pol Artanto mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi pemicu kemacetan. Salah satunya adalah penumpukan penonton yang keluar dari area sirkuit secara bersamaan.

Baca juga: Marquez Batal Ikut Balapan, Jokowi Jadi Jagokan Fabio Quartararo

“Memang beberapa hal yang menyebabkan penumpukan adalah penonton MotoGP yang pulang dalam waktu bersamaan, serta bus-bus yang akan menjemput penonton ini terjebak macet dan tidak bisa bergerak,” ucap Artanto dikutip dari Regional Kompas.com, Senin (21/3/2022).

Kemacetan terjadi disepanjang jalan Mandalika Lombok, hingga Minggu malam (20/3/2022), warga mengaku kecewa dengan pengaturan yang amburadul.KOMPAS.com/FITRI R Kemacetan terjadi disepanjang jalan Mandalika Lombok, hingga Minggu malam (20/3/2022), warga mengaku kecewa dengan pengaturan yang amburadul.

Kondisi itu membuat aparat kepolisian harus mengurangi kemacetan. Menurutnya, butuh waktu untuk mengurai kemacetan tersebut.

Selain karena jumlah penonton yang keluar dari area sirkuit, penyebab lainnya adalah karena adanya warga yang datang ke Bukit Seger untuk ikut menonton MotoGP dari luar area sirkuit.

Baca juga: Pil Pahit Marquez yang Kecewa Lewatkan Ajang Perdana MotoGP Mandalika

Tak hanya itu, aktivitas menonton dari Bukit Seger di Kuta, Lombok Tengah, pada hari ketiga MotoGP Mandalika itu di luar konsep pengaturan lalu lintas yang telah disepakati sebelumnya.

Sementara, aktivitas menonton warga di Bukit Seger itu mendapat izin dari Gubernur NTB, Zulkieflimansyah.

“Ternyata di detik terakhir (Bukit Seger) dijadikan lokasi kegiatan, akhirnya membuat konsep kegiatan menjadi terganggu atau agak crowded,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com