Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditolak Pabrikan Lain, Ducati Ngotot Pakai Perangkat Suspensi Depan

Kompas.com - 24/02/2022, 16:51 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polemik soal perangkat suspensi depan milik Ducati masih belum berakhir. Meski demikian, Ducati sudah memutuskan untuk tetap menggunakannya.

Pada sesi tes pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia, dan Sirkuit Mandalika, Lombok, Desmosedici GP22 menggunakan perangkat suspensi depan yang disebut dengan Front Ride Height Device.

Perangkat tersebut memiliki konsep yang sama seperti Rear Ride Height Device. Suspensi depan dapat diturunkan secara manual agar pusat gravitasi motor lebih rendah.

Baca juga: Bagnaia Amankan Posisi di Ducati hingga 2024

Sehingga, risiko wheelie dapat diminimalisasi lebih baik. Dampaknya, akselerasi motor akan meningkat dan catatan waktu tentunya akan lebih baik.

Francesco Bagnaia saat sesi tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, LombokDok. @pecco63 Francesco Bagnaia saat sesi tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok

Meski demikian, lima pabrikan lain yang menjadi rival Ducati di MotoGP menolak adanya perangkat terebut. Sebab, dengan adanya perangkat tersebut, pabrikan lain juga mau tidak mau mengikutinya.

Sementara, banyak yang mengatakan bahwa sistem yang bekerja secara manual tersebut sudah ketinggalan zaman. Sebab, suspensi elektronik sudah digunakan pada motor yang dijual di pasaran. Sehingga, untuk mengembangkannya sama saja dengan menghabiskan waktu dan biaya.

Tapi, regulasi melarang adanya penggunaan suspensi elektronik pada motor MotoGP. Untuk mengakali regulasi tersebut, maka itu Ducati menciptakan Front Ride Height Device.

Baca juga: Polemik Perangkat Suspensi Depan Ducati, Keputusannya di GP Qatar

Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti mengatakan, Ducati terus berinovasi sambil tetap berada dalam regulasi. Menurutnya, mungkin saja terjadi pertarungan hukum terkait penggunaan perangkat tersebut.

Luca Marini saat sesi tes pra-musim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, LombokDok. @vr46racingteam Luca Marini saat sesi tes pra-musim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok

"Kami sudah mengembangkan sistem yang menghabiskan waktu dan investasi sebagai bagian dari perusahaan. Kami sangat menyesal mendengar (perangkat) ini dipertanyakan," ujar Ciabatti, dikutip dari Tuttomotoriweb.it, Kamis (24/2/2022).

Terlepas dari polemik soal perangkat suspensi depan ini, Ducati memutuskan untuk tetap menggunakannya. Sebab, menurut pabrikan asal Italia tersebut, perangkatnya tidak melanggar aturan.

"Kami tentunya akan menggunakan perangkat ini mulai dari awal musim di Doha dan kemungkinan pada semua pebalap Ducati GP22," ujar Ciabatti, dikutip dari Speedweek.com, Kamis (24/2/2022).

Pembalap Mooney VR46 Racing Team Luca Marini memacu kecepatan sepeda motornya pada hari kedua tes pramusim MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (12/2/2022). Luca Marini berhasil menjadi pembalap yang tercepat pada hari kedua tes pramusim di sirkuit Mandalika tersebut.ANTARA FOTO/ANDIKA WAHYU Pembalap Mooney VR46 Racing Team Luca Marini memacu kecepatan sepeda motornya pada hari kedua tes pramusim MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (12/2/2022). Luca Marini berhasil menjadi pembalap yang tercepat pada hari kedua tes pramusim di sirkuit Mandalika tersebut.

Artinya, perangkat suspensi depan ini akan digunakan oleh Francesco Bagnaia, Jack Miller, Jorge Martin, Johann Zarco, dan Luca Marini.

Danny Aldridge, Direktur Teknis MotoGP, mengatakan, dirinya belum benar-benar mengetahui teknis atau detail perangkat suspensi depan yang digunakan Ducati.

"Pertama, ini harus dikemukakan apa yang menjadi bahan protes dan poin pada sistem yang tidak sesuai dengan regulasi," ujar Danny.

Francesco Bagnaia saat sesi tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, LombokDok. @pecco63 Francesco Bagnaia saat sesi tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok

Menurutnya, tiap pabrikan bisa mengajukan protes. Lalu, dia akan mengecek apa yang diproteskan dan mengirimkan laporan dari pengecekannya pada FIM Stewards. Selanjutnya, para Stewards ini yang akan memutuskan apakah perangkat tersebut legal atau ilegal.

"Sistem suspensi elektronik dilarang di kelas MotoGP. Saya tentu berasumsi bahwa sistem milik Ducati untuk suspensi depan bekerja dengan cara yang mirip seperti perangkat untuk suspensi belakang," kata Danny.

Danny menambahkan, sejauh ini Ducati belum menunjukkan pada dirinya mengenai perangkat tersebut. Selain itu, Ducati memang tidak diwajibkan juga melakukannya hingga GP Qatar yang menjadi seri pertama MotoGP 2022 pada Maret nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau