Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Prediksi Tren Modifikasi Pelek di Tahun Macan Air

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski kasus Covid-19 kembali naik imbas munculnya varian Omicron, namun seiring dengan membaiknya penjualan mobil di Indonesia, diprediksi tren modifikasi kaki-kaki, terutama pelek aftermarket, akan tetap bergairah.

Digital Marketing Head PT Sinar Agung Mulia Rudy Ghupta, pemegang merek JF Luxury mengatakan, pasar pelek aftermarket nyaris tak terganggu pandemi, bahkan sejak awal munculnya Covid-19 pada 2020 lalu.

"Kami yakin market pelek aftermarket Indonesia tahun ini pun akan stabil bahkan diprediksi kian menanjak, seiring semakin banyaknya mobil-mobil baru dan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya," ujar Rudy dalam keterangan resminya, Selasa (15/2/2022).

Dengan indikator tersebut, JF Luxury percaya diri dan telah menyiapkan beberapa pilihan model yang diprediksi bakal menjadi menjadi tren yang digandrungi sepanjang 2022.

Menurut Rudy, prediksi pertama adalah bertahannya minat pengguna pelek monoblock (1 piece) bergaya racing dan sporty. Modelnya seperti pelek palang, double spokes, maupun mesh.

Kondisi tersebut lantaran dipengaruhi kepraktisan dan keleluasaan dalam mengaplikasikannya untuk digunakan ke jenis mobil apa saja.

"Apalagi saat ini yang banyak beredar adalah pelek monoblock dengan metode pembuatan casting sehingga desain dan ukuran sangat beragam, dalam artian desain face, diameter, serta PCD cocok untuk kebanyakan mobil di Indonesia," kata Rudy.

Prediksi selanjutnya adalah pelek aftermarket yang pembuatannya menggunakan metode flow forming, atau pengembangan dari casting, tapi dipadukan dengan teknik pembuatan diputar. Tren ini cukup diminati lantaran orang semakin kritis soal kualitas pelek.

Selain dari kualitas, jenis pelek ini memiliki keunggulan dengan tingkat keringanan dan kekuatan seperti pelek forging (tempa), namun harganya tidak jauh beda dengan pelek cetak biasa.

Menurut Rudy, pemilihan pelek flow forming ini digunakan tak sekadar urusan gaya modifikasi saja, tapi juga karena makin baiknya infrastruktur jalan di Indonesia yang membuat penggunaan mobil makin pede mengajak "peliharannya" road trip menggunakan pelek jenis tersebut.

Kebutuhan pelek berkualitas yang ringan juga diperlukan bagi mobil murah ramah lingkungan alias LCGC, yang mana penggunaannya didominasi dalam kota dengan kondisi stop and go dan hemat BBM. Karena itu, jenis flow forming juga disebut sebagai sebuah langkah revolusioner di dunia velg.

"Sejak beberapa tahun lalu JF Luxury memiliki lini series JF Flow Forded yang merupakan model pelek dengan metode pembuatan flow forming. Kami serius menggarap produk ini karena kebutuhan pelek enteng, kuat, dengan balancing sempurna makin meningkat dari tahun ke tahun," ucap Rudy.

Lebih lanjut dia mengatakan, pilihan produk JF Flow Forged yang disediakan cukup beragam, dengan kisaran ukuran dan PCD yang luas agar dapat diaplikasi ke mobil apa saja, mulai 15-20 inci dan PCD 4x100 untuk compact car hingga 6x139.7 untuk SUV. Secara kualitas juga dijamin karena masing-masing memiliki standar sertifikasi internasional JWL, VIA (Jepang), dan SNI.

Rudy menjelaskan, pelek JF Flow Forged sudah terbukti kualitasnya hampir di segala lintasan, mulai balap touring sampai medan offroad berat. Menariknya, produk tersebut dipasarkan dengan harga yang kompetitif, tak jauh dibanding banderol pelek model casting.

Tahun ini, JF Luxury juga menyediakan pilihan pelek khusus, yakni TE37 OG CNY Collectibel Edition. Pelek tersebut mengusung tema palang enam legendaris dan hanya dipasarkan 22 set di seluruh Indonesia yang diberikan corak macan serta logo emas pada dua palangnya, serta diberikan kelir matte red.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/15/173100515/prediksi-tren-modifikasi-pelek-di-tahun-macan-air

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke