JAKARTA, KOMPAS.com - Jalannya sesi tes pra-musim di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, sempat terhambat dengan adanya kotoran dan debu di sirkuit. Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku pengelola sirkuit langsung menanggapi kondisi tersebut.
Direktur MGPA Andhi Satri, Race Director Mike Webb, dan Chief Sporting Officer Dorna Sports Carlos Ezpeleta, mengaku cukup puas dengan kondisi lintasan setelah dibersihkan.
Baca juga: Selain Debu, Lintasan Sirkuit Mandalika Banyak Kerikil
Lintasan juga diminta kembali dibersihkan pada pagi hari, sehingga diharapkan kecepatan para pembalap pada sesi tes pra-musim hari kedua dan ketiga dapat meningkat.
Mike Webb menyarankan agar MGPA melakukan pembersihan rutin setiap dua minggu menggunakan Track Jet Truck dan kendaraan Track Sweeping. Selain itu, perlu juga rutin memasukkan kendaraan, seperti mobil atau motor, ke dalam lintasan.
"Keberadaan kendaraan roda empat atau roda dua dalam lintasan akan membuat racing line menjadi lebih bersih. Dikarenakan saat kendaraan lewat, aerodinamika kendaraan akan menyedot debu dari dalam pori-pori lintasan, sehingga mengurangi deposit debu di dalam pori-pori," ujar Mike, dalam keterangan resmi MGPA, Sabtu (12/2/2022).
Baca juga: Hasil Tes MotoGP Mandalika Pukul 12.00 WITA, Brad Binder Tercepat
Kendaraan pembersih trek, Track Jet Truck, memiliki penyemprot air bertekanan tinggi dan dilengkapi rotating brush untuk membersihkan permukaan sirkuit.
Mike Webb dan Carlos Ezpeleta optimistis bahwa kegiatan pengetesan hari Sabtu ini akan semakin membaik dikarenakan debu yang semakin berkurang. Selain itu, adanya lapisan karet ban pada permukaan lintasan racing line yang dibuat oleh pebalap juga dapat membantunya.
Tercatat, pada Jumat sore kecepatan para pebalap MotoGP semakin cepat dan kecepatan maksimumnya dapat mencapai 314 km/jam atau berada dalam standar kecepatan MotoGP.
Andhi menjelaskan, faktor debu ini disebabkan oleh berbagai kegiatan pembangunan di luar lintasan, seperti pembangunan jalan dan pembangunan fasilitas penonton, yang menyebabkan debu yang beterbangan jauh lebih banyak dibandingkan kondisi normal.
"Debu ini jatuh pada permukaan lintasan, masuk ke dalam pori-pori lintasan di antara kerikil permukaan lintasan. Kondisi debu yang sangat banyak selama 2 bulan, dan juga lintasan tidak pernah dipakai untuk kegiatan motorsport sejak WSBK hingga sesi pre-season testing ini, menyebabkan banyaknya debu yang beterbangan saat dilewati kendaraan MotoGP," kata Andhi.
Andhi menambahkan, segala yang terjadi pada kegiatan sesi tes pra-musim ini akan dijadikan bahan evaluasi untuk mempersiapkan seri kedua MotoGP 2022 yang akan diselenggarakan 18-20 Maret mendatang. Sehingga, pada saat balapan akan jauh lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.