Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Posisi Duduk yang Aman dan Nyaman Saat Mengemudi

Kompas.com - 12/02/2022, 18:42 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Posisi duduk ketika mengemudi terkadang jadi aspek yang diabaikan oleh si pengemudi. Sebagian orang akan mengatur tempat duduk terlalu tegak sementara yang lainnya memilih mengemudi dengan posisi duduk santai.

Padahal mengatur posisi tempat duduk jadi salah satu aspek keselamatan sekaligus kenyamanan yang wajib jadi perhatian. Dengan posisi duduk yang tepat, pengemudi tidak akan mudah lelah tapi tetap bisa berkonsentrasi penuh.

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu pun memberikan sejumlah tips dalam mengatur posisi duduk yang tepat ketika tengah menyetir. Poin pertama takni pastikan punggung menempel pada sandaran.

Baca juga: Motor dan Wearpack Sampai Dekil, Ini Penyebab Trek Sirkuit Mandalika Kotor

Posisi mengemudi ideal yang dipraktekan saat Honda Safety Driving Clinic di kawasan Sirkuit Sentul, Bogor, Minggu (15/7/2018).Kompas.com/Alsadad Rudi Posisi mengemudi ideal yang dipraktekan saat Honda Safety Driving Clinic di kawasan Sirkuit Sentul, Bogor, Minggu (15/7/2018).

"Caranya, atur reclining dari jok dengan menempatkan posisi tangan lurus ke bagian atas setir atau posisi jam 12. Sementara punggung harus menempel ke back rest secara penuh,” kata Jusri kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Lalu, atur tempat duduk maju dan mundur dengan ketentuan kaki tidak boleh terlalu tertekuk agar sirkulasi darah tidak terhambat. Pastikan kaki bisa menginjak seluruh pedal secara optimal, terlebih jika menyetir mobil transmisi manual.

"Kalau mobil (transmisi) otomatis, maka kaki kiri harus bisa maksimal disenderkan ke foot rest yang ada," kata Jusri menambahkan.

Lantas untuk posisi tangan, pastikan menekuk setidaknya sekitar 35 derajat.  Jusri menuturkan, posisi 35 derajat merupakan posisi ergonomis saat tangan stand by di roda kemudi. Jangan posisikan setir terlalu dekat dengan pengemudi karena berbahaya.

Baca juga: Ganjil Genap di 5 Gerbang Tol Bandung Berlaku Akhir Pekan Ini

Ilustrasi memegang setir dengan kedua tanganIndriTraveller/Toyota Astra Ilustrasi memegang setir dengan kedua tangan

“Setir yang terlalu dekat akan menghambat gerakan saat pengoperasian kemudi. Saat terjadi kecelakaan juga akan menghambat letupan dari airbag, sehingga balon tidak menahan badan dengan baik,” ujarnya.

Sementara jika posisi setir terlalu jauh, akan menyulitkan pengemudi dalam menjangkaunya. Ketika akan memutar setir, penggung akan tidak bersandar pada jok. Akibatnya kepekaan pengemudi terhadap kendaraannya jadi berkurang.

“Saat mengalami pecah ban, selip pada roda, bagian tubuh yang pertama merasakannya yaitu punggung, bukan pantat atau tangan. Selain itu di punggung memiliki ribuan saraf,” kata Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau