Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suzuki Tak Mau Ikuti Ducati Pakai Alat Penurun Suspensi Depan

Kompas.com - 11/02/2022, 18:21 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Sumber Crash.net


JAKARTA, KOMPAS.com - Suzuki tidak memiliki rencana untuk mengikuti jejak Ducati dengan memakai sistem front ride-height atau penurun suspensi depan di MotoGP musim ini.

Pemimpin proyek dan manajer tim MotoGP Suzuki Shinichi Sahara mengatakan, pihaknya tidak memiliki rencana untuk memperkenalkan sistem penurun ketinggian depan di GSX-RR.

Baca juga: Buat yang Belum Tahu, Ini Alasan Wajib Matikan Mesin Saat Isi Bensin

“Sistem (depan) kami saat ini hanya berfungsi untuk start. Jadi selama balapan atau berada di trek, sistem itu tidak berfungsi untuk kami,” kata Sahara mengutip Crash.net, Jumat (11/2/2022).

Sahara mengatakan, untuk saat ini pihaknya belum tertarik dengan hal tersebut. Suzuki masih menggunakan hole shot bagian belakang saja.

Meski belum dipakai, Sahara mengatakan bukan berarti Suzuki tidak bisa melakukannya. Menurutnya Suzuki bisa saja membuatnya dan punya kemampuan mengembangkan teknologi serupa.

"Kami mengerti bagaimana membuat sistem, kami juga tahu metode untuk mengembangkannya, tetapi kami tidak benar-benar berpikir untuk menggunakan sistem ini setidaknya untuk tahun ini," katanya.

Baca juga: Ganjil Genap di Bandung Akhir Pekan Ini, Catat Waktu dan Lokasinya

Sahara mengakui bahwa setelah dipakai Ducati, Suzuki dan pabrikan lain secara tak langsung akan dipaksa untuk mengembangkan perangkat tersebut jika "itu menjadi teknologi umum."

"Saya tahu beberapa pabrikan mencoba menggunakan ini selama mereka berjalan, di depan. Oke, jika itu menjadi teknologi umum untuk bersaing, oke kita harus mencoba ini dan harus menggunakan ini," katanya.

Baca juga: Tes Pramusim MotoGP, Polda NTB Lakukan Penyekatan Jalan Menuju Sirkuit Mandalika

“Tetapi ini (akan) memaksa kami untuk memiliki lebih banyak anggaran ekstra, untuk mengembangkannya. Saya juga tidak tahu apakah ini cara yang baik bagi kami untuk memiliki kecepatan lebih di trek lurus, dalam hal keselamatan," katanya.

"Jadi sebenarnya kami harus membahas tentang ini dengan sangat hati-hati, saya pikir," kata Sahara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau